Kotamobagu, WAKTU.news – Sumpah pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah lahirnya Indonesia sebagai sebuah negara.
Di tanggal inilah para tokoh pemuda dari berbagai suku bangsa berkumpul mengikrarkan diri sebagai satu kesatuan wilayah, bertumpa darah, bangsa dan bahasa satu yakni Indonesia.
Oleh karena itu, 28 Oktober menjadi momentum bagi seluruh pemuda Indonesia untuk mengingat peristiwa penting bersatunya pemuda tanpa melihat suku, strata maupun agama.
Demikian diungkapkan tokoh muda di Sulawesi Utara, Adіtуа Anugrah Moha, dalam sebuah video pendek yang diunggahnya pada salah satu jejaring sosial, Kamis, (28/10/2021) kemarin.
Bagi Aditya Anugrah Moha, pemuda Indonesia patut berbangga diri karena berada di tengah bonus demografi, di mana usia produktif pemuda jauh lebih banyak jumlahnya. Hal ini dapat dijadikan sebagai dorongan untuk kebangkitan pemuda Indonesia.
“Sukses itu bukan hanya kekayaan apa yang kita bawah, tapi lebih kepada eksekusi gagasan, yang itu bisa bermanfaat bagi bangsa, negara dan keluarga,” ucap Aditya.
Dalam video tersebut, Ia mengutarakan ketika dirinya menghadapi situasi tersulit dimana harus memilih melakukan sebuah pengorbanan, meski terhinakan dimata dunia, demi menyelamatkan seorang Marlina Moha Siahaan, Ibu Kandungnya.
“Hidup adalah pilihan, dan disetiap pilihan pasti ada resikonya. Dan saya, sudah menjalani resiko itu,” kata sosok yang biasa dipanggil ADM ini.
Harta, pangkat dan jabatan menurut pria kelahiran 25 Januari 1982 itu, tidak ada artinya dibandingkan dengan ketulusan dan cinta sang Ibu yang telah merawat, membimbing, serta menuntun langkah-langkahnya hingga ia mampu berdiri diatas kaki sendiri.
“Karena itulah, apapun akan saya lakukan untuk berbakti kepada ibu. Tiada kemenangan tanpa perjuangan, tiada kebahagiaan tanpa pengorbanan,” ujar mantan mantan legislator Senayan berdarah Mongondow-Batak ini.
Ia juga menyeru kepada para pemuda Indonesia di akhir video berdurasi tujuh menit itu, agar tetap semangat dan jangan pernah takut untuk berkarya.
“Ayo! Pemuda Indonesia, bangkitlah dan teruslah semangat. Apapun yang kita kerjakan saat ini, apapun yang kita jalani hari ini, bahkan yang belum tercapai, jangan pernah takut. Bila kita belum sukses, teruslah bangkit, karena sesungguhnya, pemuda yang kuat adalah ketika dia mampu bangkit dari kejauhannya,” pungkas Moha.
Diketahui, Aditya Anugrah Moha, pernah tersandung kasus korupsi lantaran tertangkap tangan Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyuap Ketua Pеngаdіlаn Tinggi Manado Sudiwardono pada 6 Oktober 2017.
Ia kemudian divonis 4 tahun penjara dan denda Rp 150 juta subsider 2 bulan kurungan oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, karena terbukti memberikan suap senilai 110.000 dollar Singapura dan menjanjikan 10.000 dollar Singapura kepada Sudiwardono atas kаѕuѕ korupsi Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa (TPAPD) yang mеndеrа Marlina Mоhа Sіаhааn.
Setelah menjalani proses hukum dі Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Bandung, mantan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gоlkаr ini akhirnya kembali mengirup udara segar, sejak 6 Oktober 2021 belum lama ini. (aah)