Pohuwato, 21 September (Waktu.news) | Ribuan demonstran, mayoritas di antaranya adalah penambang lokal, menggelar aksi unjuk rasa yang mengguncang Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Dengan semangat dan kekecewaan yang mendalam, lebih dari dua ribu orang ini menyerbu berbagai fasilitas umum.
Dimulai dari perusahaan PT PHP hingga Kantor Bupati Pohuwato, Kantor DPRD, dan bahkan rumah dinas Bupati, semuanya menjadi sasaran amukan massa yang merasa tidak didengar. Sebuah insiden yang sangat mencolok adalah pembakaran Kantor Bupati Pohuwato yang membuat situasi semakin memanas.
Setelah peristiwa pembakaran itu, massa yang didominasi oleh laki-laki melanjutkan aksinya ke Kantor DPRD. Mereka merusak dengan ganas berbagai fasilitas di gedung tersebut. Dari kaca yang pecah, kursi dan meja yang hancur, hingga merusak interior kantor, tak ada yang luput dari amukan massa yang ingin mengekspresikan ketidakpuasan mereka.
Namun, tidak sampai di situ. Setelah melakukan perusakan di kantor DPRD, mereka melanjutkan langkah menuju rumah dinas Bupati, berharap untuk berbicara langsung dengan pemimpin daerah mereka. Kekecewaan mereka semakin memuncak ketika pertemuan dengan bupati tak terjadi, dan mereka melakukan tindakan yang serupa di rumah dinas Bupati Pohuwato, Saiful Mbuinga.
Seorang warga, Rian, yang berada di lokasi, menggambarkan situasinya dengan kata-kata, “Api di Kantor Bupati Pohuwato terus membesar sampai saat ini. Seluruh bagian bangunan sudah dikuasai api dan satu persatu mulai runtuh.”
Sementara itu, Bupati Pohuwato hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi mengenai peristiwa ini, meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab. (red)