Benny Rhamdani Bongkar Taktik Playing Victim Lawan Politik di Pilwako Kotamobagu

Selama masa kampanye Pilwako Kotamobagu, muncul fenomena “playing victim” yang sering digunakan oleh lawan politik untuk memenangkan simpati publik. Benny Rhamdani, seorang politisi dari Partai Hanura, mengungkapkan bahwa perilaku ini kini menjadi strategi serangan terhadap pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan dan Sri Tanti Angkara (NK-STA), yang memiliki nomor urut 3 dalam kontes tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Cafe D’Talaga, Kotamobagu Selatan, Benny menjelaskan, “Hari ini NK-STA diserang dengan isu playing victim. Ada pihak yang seolah-olah dirugikan, kehilangan haknya untuk bersaing di Pilwako. Kita perlu meluruskan dan menjelaskan hal ini kepada masyarakat agar tidak terpengaruh oleh isu tersebut.”

Benny juga membahas dinamika internal partai yang mendukung pencalonan mereka. “STA adalah kader Partai Hanura, yang kini memiliki tiga kursi di DPRD Kotamobagu, sementara PDI-Perjuangan memegang sembilan kursi. Koalisi antara Hanura dan PDI-Perjuangan terjadi di tingkat nasional dan sering berkolaborasi dalam berbagai pemilihan umum,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa STA menerima instruksi langsung dari Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), untuk maju dalam Pilwako Kotamobagu, berkolaborasi dengan PDI-Perjuangan.

Lebih lanjut, Benny menekankan bahwa proses penentuan calon Walikota adalah wewenang internal PDI-Perjuangan. “Di Kotamobagu, ada beberapa nama kader PDI-Perjuangan yang potensial, seperti Meidy Makalalang, Haris Mongilong, dan Nayodo Koerniawan. Siapa yang akhirnya mendapatkan rekomendasi partai, itu adalah keputusan internal mereka,” jelas Benny.

Benny menegaskan, “Jadi, jika ada pihak yang merasa gagal dalam pencalonan di partainya, itu bukan karena STA atau Partai Hanura, tetapi karena keputusan internal PDI-Perjuangan.” Ia berharap masyarakat dapat melihat proses politik ini secara objektif dan tidak terpengaruh oleh klaim-klaim yang tidak berdasar.

Dengan resmi ditetapkan sebagai pasangan nomor urut 3 di Pilwako Kotamobagu, Nayodo Koerniawan dan Sri Tanti Angkara siap berjuang untuk mendapatkan kepercayaan dan dukungan rakyat Kotamobagu, berkomitmen untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi kota mereka.

Exit mobile version