Busran Paputungan Soroti Pemkab Boltim Terkait Dana Bimtek Aparatur Desa di Bandung

WAKTU.news – Pemerhati Desa Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Busran Paputungan menyoroti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) 17 desa yang dilaksanakan di Bandung.

Busran Paputungan menilai kegiatan tersebut hanyalah program akal-akalan untuk menggerogoti keuangan desa. Ia bahkan menduga kegiatan tersebut hanya dijadikan sebagai lahan bisnis untuk mencari keuntungan.

Kecurigaan itu bukan tanpa alasan. Salah satu item yang paling mudah untuk mendapatkan keuntungan adalah kamar hotel. Permainan kotor seperti ini adalah cara-cara lama yang biasa dilakukan oleh oknum tertentu.

Misalnya dalam pembuatan SPJ, kata Busran. Dalam SPJ setiap peserta mendapat satu kamar. Padahal, kenyataannya ada dua orang atau lebih dalam satu kamar.

Jika harga kamar per peserta dipatok Rp750 ribu, maka pihak penyelenggara mendapat keuntungan Rp750 ribu dari setiap kamar.

“Kalau dia 750 per kamar. Diperhitungan di SPJ itu satu orang satu kamar, ini yang akan dimasukan dalam pertanggungjawaban. Berarti satu kamar 750 ribu, sementara satu kamar diisi dua orang. Dibill (faktur) kan bisa mereka atur begitu, siasat ini dari PMD,” kata Busran Pautungan kepada waktu.newes, Selasa (19/9/2023) lalu.

Lebih lanjut Basran mengatakan, dana dari keuntungan Bimtek tidak hanya akan mengalir di PMD. Uang itu juga mengalir ke Bupati dalam bentuk fee kegiatan.

“Ini kan uang cepat yang tidak kentara. Tapi kalau proyek banyak pengawasan. Permainan ini sudah pola lama yang biasa dilakukan. Keuntungannya ke Bupati” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Boltim, Rahman Hulalata melaui Kepala Bidang Pemerintahan Desa dan Penguatan Kelembagaan Desa/Kelurahan, Citra Paputungan S.STP ketika ditemui waktu.news mengatakan bahwa sorotan Busran Paputungan terhadap mereka dan pimpinannya tidak perlu ditanggapi serius.

Pasalnya, hampir seluruh kegiatan OPD Pemkab Boltim yang berhubungan dengan uang selalu dikaitkan dengan adanya dugaan fee.

“Kalau masalah fee, disetiap kegiatan pasti sorotan mengenai fee itu pasti ada. Bukan hanya kegiatan kami saja, kegiatan di dinas-dinas lain pun sama kalau masalahnya uang tetap itu akan jadi sorotan, meskipun tidak ada, mereka bikin soalah-olah ada, kalau masalah fee. Dengan saya rasa pak Bupati juga dia tidak pernah yang begitu, karena dia orangnya tidak pernah menyusahkan kami dan tidak pernah meminta-minta yang begitu,” jelas Citra Paputungan.

Citra juga mengungkapkan bahwa seluruh teknis pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan oleh pihak ketiga. Dinas PMD, kata dia, hanyalah pendamping.

“Dananya dari desa, tapi pihak ketiga yang atur, bukan kami. Kami hanya memfasilitasi keberangkatan mereka. Kami PMD hanya sebagai pendamping,” ujarnya.

Di ketahui, baru-baru ini sebanyak 17 pemerintah desa (pemdes) di kabupaten Bolaang Mongondow Timur Bimtek peningkatan kapasitas Aparatur Desa.

Kegiatan itu diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim bekerjasama dengan Pusat Studi Strategi Pembangunan Daerah. Kegiatan berlangsung selama 4 hari di Hotel Gino Feruci Braga Bandung.

Sumber anggaran kegiatan Bimtek itu berasal dari Dana Desa. Anggaran yang digelontorkan masing-masing pemerintah desa untuk membiayai kegiatan Bimtek itu berkisar 30 juta rupiah. (aah/aah)

Exit mobile version