Waktu.news | CEO Meta, Mark Zuckerberg, baru-baru ini menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan atau AI. Namun, bagaimana dengan nasib metaverse yang dianggap sebagai masa depan internet? Tidak hanya Zuckerberg, Chief Product Officer Chris Cox dan Chief Technology Officer Andrew Bosworth juga sedang fokus pada teknologi AI.
Bosworth mengatakan dalam wawancara dengan Nikkei bahwa Meta telah mengumumkan produk pada bulan Februari yang fokus pada AI generatif, yaitu teknik machine learning yang memungkinkan komputer menghasilkan teks, menggambar, dan membuat media lain yang menyerupai buatan manusia.
Meta memiliki model bahasa besar sendiri yang disebut sebagai LLaMa. Model bahasa semacam ini adalah kunci dari aplikasi kecerdasan buatan seperti ChatGPT OpenAI, Microsoft Bing AI, dan Bard Google.
Bosworth menyatakan bahwa Meta kemungkinan akan meluncurkan beberapa aplikasi komersial menggunakan AI tahun ini untuk membantu bisnis iklan yang mendorong keuntungan perusahaan.
Mengenai metaverse yang belakangan terkesan tidak banyak lagi dibahas oleh Meta maupun Mark Zuckerberg, Bosworth menandaskan bahwa AI juga bisa diimplementasikan di dunia virtual itu.
“Di masa depan, Anda mungkin bisa menggambarkan dunia yang ingin Anda buat dan membuat model bahasa AI menghasilkan dunia itu untuk Anda. Itu membuat hal-hal seperti pembuatan konten jauh lebih mudah diakses oleh lebih banyak orang,” ujarnya. (gpt)