Waktu.news | Pemerintah telah menetapkan dana desa tahun 2023 sebesar 70 triliun rupiah. Abdul Halim Iskandar mengatakan, pengoptimalan pemanfaatan dana desa mampu membuktikan bahwa Indonesia sebagai entitas yang paling tahan terhadap krisis. Salah satunya pada saat pandemi covid 19.
Menteri Desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi Abdul Halim Iskandar pada kegiatan international conference rural development collaboration in border areas in the framework of digit desa menyebutkan, di tahun 2023 ini, Kemendes pdtt akan segera mencairkan sebanyak 70 triliun rupiah dana untuk peningkatan pembangunan desa.
Adapun sektor peningkatan pembangunan desa tersebut seperti pemulihan ekonomi nasional, program prioritas nasional, serta mitigasi dan penanganan bencana alam dan non alam pada level desa.
Mendes PDTT menyebutkan, selama ini pengoptimalan pemanfaatan dana desa mampu membuktikan bahwa Indonesia sebagai entitas yang paling tahan terhadap krisis. Salah satunya pada saat pandemi covid 19, yang membuat kemiskinan di desa mengalami penurunan hingga 0,32%.
Sedangkan desa tertinggal dan desa sangat tertinggal juga terus berkurang. Saat ini tersisa 9584 desa tertinggal dan 4982 desa sangat tertinggal.
Oleh karena itu, diharapkan nantinya dana sebesar 70 triliun rupiah tersebut benar benar dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan pembangunan di desa.
“Tahun 2023 ini, sebanyak 70 triliun rupiah dana desa segera dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi nasional, program prioritas nasional serta mitigasi dan penanganan bencana alam dan non alam pada level desa,” ungkap Kemendes.
Demi semakin mengoptimalkan pemanfaatan dana desa untuk kebangkitan ekonomi warga desa serta peningkatan kualitas sumber daya manusia desa. Kementerian.
Desa, pembangunan daerah tertinggal, dan Transmigrasi telah memberi arah pembangunan desa untuk pencapaian SDN Desa,” pungkasnya. (rhp)
Kartu Kredit Optimalkan Belanja Produk Dalam Negeri