Elon Musk Sebarkan Klaim Palsu: Google Bantu Pemilih Harris, Tidak untuk Trump

Google Klarifikasi Tidak Ada Pembeda dalam Fitur "Where to Vote"

Elon Musk, pemilik platform X dan pendukung Trump, membagikan ulang sebuah pesan pada Hari Pemilihan yang menyatakan bahwa Google memberikan bantuan kepada pemilih Kamala Harris untuk menemukan tempat pemungutan suara, sementara tidak melakukan hal serupa untuk pemilih Donald Trump. Namun, klaim ini tidak benar dan Google tidak melakukan tindakan semacam itu.

Pada sekitar pukul 3 siang waktu EST hari Selasa, Musk membagikan ulang sebuah teori konspirasi di X, platform media sosial yang ia miliki, yang secara salah mengklaim bahwa Google memberikan keunggulan tidak adil kepada Kamala Harris.

Dalam unggahannya kepada 203 juta pengikutnya, Musk membagikan pesan dari pengguna X bernama DogeDesigner dan menulis, “Apakah orang lain juga melihat ini?” Menurut DogeDesigner, “Google menampilkan bagian ‘Where to Vote’ dengan peta untuk Kamala Harris, tetapi tidak untuk Donald Trump. Google adalah donor korporat terbesar untuk Partai Demokrat.”

Namun, klaim tersebut tidak akurat. Bagian “Where to Vote” pada Google sebenarnya menyediakan informasi pemungutan suara berdasarkan kabupaten, bukan berdasarkan kandidat. Mungkin tanpa disadari oleh DogeDesigner maupun Musk, terdapat Kabupaten Harris di Texas dan Georgia.

Di bawah postingan DogeDesigner terdapat Catatan Komunitas yang memberikan konteks lebih lanjut: “Kueri pencarian ini berfungsi karena Harris adalah sebuah kabupaten di Texas.”

Beberapa pembaca menambahkan bahwa kabupaten-kabupaten dengan nama belakang seperti Clark, Clinton, Eden, Franklin, Floyd, Leon, dan Marcy juga dapat ditemukan melalui fitur “Where to Vote” Google.

Setelah menerima penjelasan dari Google, Musk membagikan ulang pesan tersebut sekitar pukul 4 sore EST dengan menulis, “Terima kasih atas klarifikasinya,” meskipun repost awalnya mengenai topik tersebut tetap ada di akunnya.

Informasi yang salah telah menyebar luas selama pemilihan 2024. Berbagai kebohongan, teori konspirasi, dan deepfake politik beredar di platform media sosial utama, membuat masyarakat sulit membedakan mana yang benar dan mana yang palsu. Beberapa hari sebelum pemilihan, Federal Bureau of Investigation (FBI) mengeluarkan peringatan, mengimbau pemilih untuk mencari informasi yang dapat dipercaya dari sumber yang terpercaya, termasuk kantor pemilihan lokal mereka.

Anda dapat menemukan kantor pemilihan lokal dengan menggunakan alat pencarian dari pemerintah AS ini. Melalui kampanye #TrustedInfo2024, National Association of Secretaries of State juga menyediakan rangkuman tautan resmi untuk pertanyaan yang sering diajukan tentang proses pemilihan di setiap negara bagian dan wilayah. Melalui tautan-tautan ini, Anda dapat memperoleh informasi dasar yang akurat mengenai pemilihan, seperti lokasi tempat memilih dan cara penghitungan suara, yang mungkin menjadi sasaran rumor dan informasi salah menjelang pemilihan.

Untuk memverifikasi klaim yang mencurigakan secara real-time, Anda juga dapat mengandalkan outlet fact-checking dan deteksi misinformasi yang terpercaya, seperti Factcheck.org, Politifact, Fact Checker dari The Washington Post, Snopes, dan Election Misinformation Monitoring Center dari NewsGuard.

Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya, terutama di tengah situasi pemilihan yang rawan disinformasi.

Via
Waktu
Sumber
sea.mashable
Exit mobile version