Waktu.news | Pertarungan politik di Indonesia semakin memanas ketika Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memanggil Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden utama, terkait dugaan pelanggaran kampanye. Gibran, yang bersaing untuk menjadi wakil presiden dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, harus memberikan klarifikasi terkait pembagian susu gratis pada acara ‘car-free day’ bulan lalu.
Meskipun pasangan ini, Gibran dan Prabowo, memimpin dengan mantap atas rival-rival mereka, termasuk Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, panggilan dari Bawaslu membuat suasana semakin tegang. Aturan kampanye yang diduga dilanggar oleh Gibran terkait dengan kegiatan politik di acara car-free day, di mana mobil dilarang memasuki jalan-jalan utama.
Barangkali, ini adalah episode menarik dalam perhelatan politik Indonesia menjelang pemilihan pada 14 Februari. Gibran, yang kontroversial karena keputusan Mahkamah Konstitusi menghapus batasan usia pada Oktober lalu, kini harus menghadapi sorotan Bawaslu terkait kampanyenya.
Meski Bawaslu tidak memiliki wewenang untuk memberikan sanksi langsung, namun keputusan mereka dapat berdampak pada opini publik dan dinamika pemilihan. Sementara itu, tim kampanye Prabowo, diwakili oleh Habiburokhman dan Afriansyah Noor, memberikan tanggapan yang beragam terkait panggilan tersebut.
Dalam konteks ini, popularitas Anies Baswedan yang meningkat menjadi catatan menarik, mengubah dinamika pertarungan politik. Mari saksikan perkembangan selanjutnya dalam panggung politik Indonesia yang penuh warna dan dinamis. (red)