Waktu.news | Pada hari Jumat kemarin (05 Januari), OpenAI dan pendanaannya, Microsoft, mendapat gugatan di pengadilan federal Manhattan. Sepasang penulis nonfiksi, Nicholas Basbanes dan Nicholas Gage, mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan ini telah menyalahgunakan karya mereka untuk melatih model kecerdasan buatan di balik chatbot terkenal ChatGPT dan layanan kecerdasan buatan lainnya.
Dalam tuntutan kelas yang diajukan, Basbanes dan Gage menyampaikan bahwa hak cipta mereka dilanggar karena buku-buku mereka menjadi bagian dari data yang digunakan untuk melatih model bahasa besar GPT milik OpenAI.
Perwakilan dari Microsoft dan OpenAI belum memberikan tanggapan terkait tuntutan tersebut, menciptakan ketegangan dramatis di ruang pengadilan virtual.
Tidak hanya itu, tuntutan ini menjadi bagian dari serangkaian gugatan yang melibatkan penulis-penulis terkenal, mulai dari komedian Sarah Silverman hingga penulis “Game of Thrones” George R.R. Martin, yang menuduh perusahaan teknologi menggunakan karyanya untuk melatih program kecerdasan buatan.
Minggu lalu, New York Times ikut menyuarakan protes dengan menggugat OpenAI dan Microsoft terkait penggunaan karya jurnalisnya untuk melatih aplikasi kecerdasan buatan.
Basbanes dan Gage, keduanya mantan jurnalis yang mahir merangkai kata, dipertahankan oleh pengacara mereka, Michael Richter, yang dengan tegas menyatakan bahwa tindakan perusahaan menggunakan karya-karya mereka tanpa kompensasi adalah “suatu hal yang sangat tidak masuk akal,” menciptakan plot hukum yang sarat dengan emosi dan perdebatan. (red/reuters)