Waktu.news | Presiden Joko Widodo menyebut situasi global di tahun 2023 masih diliputi ketidakpastian. Presiden memperingatkan ekspor Indonesia pada tahun depan berpotensi mengalami penurunan akibat negara pangsa ekspor terbesar Republik Indonesia seperti china, Uni Eropa dan Amerika Serikat mengalami perlambatan ekonomi.
Presiden Jokowi menyebutkan Indonesia harus waspada dan hati-hati terkait dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023. Hal tersebut disampaikan presiden pada pertemuan tahunan Bank Indonesia tahun 2022.
Ada beberapa hal yang ditekankan presiden, negara ekonomi Indonesia tetap terselamatkan pada tahun 2023 yang pertama yakni Indonesia harus menjaga pergerakan ekspor.
Ekspor Indonesia pada tahun 2022 dan 2021 mengalami peningkatan, namun bisa jadi pada tahun depan mengalami penurunan karena permasalahan di Tiongkok yang belum selesai. Hal tersebut berkaitan dengan angka ekspor Indonesia ke Tiongkok yang cukup besar.
Hal kedua yang harus dioptimalkan di Indonesia untuk menjaga pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 adalah investasi. presiden menyebutkan investasi di tahun 2023 tidak semudah investasi pada tahun 2021 dan 2022.
Faktanya adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik saat ini didukung oleh investasi yang terus tumbuh dan hal ketiga yang harus diperhatikan Indonesia adalah menjaga konsumsi rumah tangga.
Presiden kembali menekankan agar Indonesia lebih berhati-hati dengan pasokan pangan dan pasokan energi. Kewaspadaan diperlukan agar konsumsi rumah tangga tetap tumbuh dengan baik. Selain itu, hilirisasi juga menjadi faktor penting yang akan mempengaruhi pergerakan ekonomi Indonesia di tahun 2023. Oleh karena itu, hilirisasi harus konsisten dilakukan,” pungkasnya. (rhp)
Kenaikan Harga BBM Masih di Kaji Secara Seksama Oleh Pemerintah