Jepang Menyelidiki Dominasi Google dalam Pencarian – Apakah Ini “Game Adil”?

Waktu.news | Jepang, negara yang selalu terkenal dengan teknologi mutakhirnya, sedang memegang kendali dalam mengawasi dominasi Google di dunia pencarian internet. Pada hari Senin, badan pengawas persaingan, Japan Fair Trade Commission (JFTC), mengumumkan awal penyelidikan terhadap Google (GOOGL.O), mengikuti langkah serupa yang telah diambil oleh otoritas di Eropa dan negara-negara besar lainnya.

Apa yang membuat JFTC geram? Mereka tengah menyelidiki apakah Google telah melanggar Undang-Undang Anti-Monopoli Jepang dengan memberikan sebagian dari pendapatannya kepada produsen smartphone Android, dengan syarat bahwa mereka tidak menginstal mesin pencari saingan. Tetapi itu tidaklah semua. Mereka juga menyoroti praktik Google yang mewajibkan produsen ponsel Android untuk memasang aplikasi “Google Search” dan “Google Chrome” bersama aplikasi “Google Play.”

Seorang pejabat JFTC, dalam sebuah konferensi pers, menyatakan, “Ada dugaan bahwa melalui tindakan ini, Google menciptakan situasi di mana aktivitas bisnis pesaing di pasar layanan pencarian terbatas, serta menghambat aktivitas bisnis mitra bisnisnya.”

Tapi yang perlu dicatat di sini adalah, JFTC tidak melihat masalah pada popularitas layanan Google, melainkan pada pertarungan bisnis yang adil. Mereka merasa bahwa, terlepas dari perbaikan yang telah dilakukan, layanan mesin pencari lain sulit untuk diterima sebagai pilihan pengguna.

Keputusan JFTC ini sejalan dengan penyelidikan serupa yang telah dilakukan oleh regulator antimonopoli di Uni Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara lain. Ini adalah contoh lain dari ketegangan global antara teknologi raksasa dan badan pengawas persaingan yang bertujuan untuk memastikan bahwa aturan berlaku adil bagi semua. (red)

Exit mobile version