Waktu.news | Realisasi anggaran yang lambat dapat memiliki beberapa pengaruh negatif pada suatu pemerintahan atau organisasi, seperti Pengurangan Dukungan Publik: Jika program-program yang dijanjikan oleh pemerintah tidak dapat direalisasikan dengan baik karena lambatnya pengeluaran anggaran, ini dapat mengurangi dukungan publik terhadap pemerintah. Dukungan publik adalah penting dalam menjaga stabilitas politik dan sosial.
Data terbaru menunjukkan bahwa sebanyak 74 paket tender dan 143 paket non-tender mengalami berbagai kendala dalam prosesnya. Berikut adalah rincian dari data tersebut:
Dari 74 paket tender yang telah tayang di LPSE, terdapat perincian berikut:
- Seleksi Ulang: Sebanyak 4 paket tender harus mengalami seleksi ulang dengan alasan Jumlah peserta yang lulus prakualifikasi kurang dari 3 peserta.
- Seleksi Gagal: Terdapat 3 paket tender yang gagal dalam tahap seleksi mereka, karena Jumlah peserta yang lulus prakualifikasi kurang dari 3 peserta.
- Tender Ulang: Sebanyak 10 paket tender harus diulang karena Tidak ada peserta yang menyampaikan dokumen penawaran setelah ada pemberian waktu perpanjangan.
- Tender Gagal: 5 paket tender mengalami kegagalan dalam proses tender, salah satunya Ditemukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihan atau Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya.
Selain itu, terdapat 143 paket non-tender yang juga telah tayang di LPSE. Rincian dari non-tender ini adalah sebagai berikut:
- Pengadaan Langsung Batal: Ada 30 paket pengadaan langsung yang harus dibatalkan, mungkin karena ketidakmungkinan untuk melanjutkan prosesnya.
- Pengadaan Langsung Ulang: Sebanyak 29 paket pengadaan langsung harus diulang untuk mendapatkan hasil yang memadai.
Dengan begitu banyak paket tender dan non-tender yang mengalami kendala, jumlah total paket yang telah tayang per 2 September mencapai 217 paket, menurut data dari LPSE.
Observasi waktu news di lapangan per 2 september 2023, terlihat bahwa jumlah belanja modal yang dianggarkan sebesar Rp94,377 miliar. Namun, realisasi belanja baru mencapai Rp17 miliar, atau sekitar 18% dari anggaran yang dialokasikan. Ini menunjukkan bahwa banyak proyek atau pengadaan yang tertunda atau belum terealisasi sepenuhnya. (red)
- Jelang Akhir Triwulan I, Tender Proyek Bolmut 2022 Belum Jalan
- Setelah Delay Sebulan, Akhirnya 7 Paket Dinkes Bolmut Senilai 11 Miliar Lebih Ditenderkan
- 12 Paket Sudah Tayang, Rehabilitasi Jaringan Irigasi Binjeita, Saleo dan Soligir Jadi Incaran