Tutuyan, WAKTU.news – Kehadiran stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) ditengah masyarakat sangatlah penting.
Pasalnya, sebagai penyedia energi berupa produk bahan bakar minyak (BBM), SPBU memiliki kontribusi besar dalam menopang kebutuhan masyarakat. Prinsip mereka adalah pasokan tersedia, dan mudah diperoleh.
Komitmen itulah yang sepertinya dipegang teguh oleh SPBU Tutuyan dalam melayani masyarakat di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur sejak awal berdirinya.
Sebab jika ada gangguan, tak hanya urusan transportasi saja yang akan berpengaruh, tetapi sektor lain juga pasti terkena imbasnya. Salah satunya, harga kebutuhan pokok masyarakat melambung naik.
Namun, SPBU satu-satunya di kawasan pesisir Boltim ini nampaknya tetap tegar, setia melayani dengan sapaan “dimulai dari nol”, meski selalu mendapat kritikan. Keberadaannya, mendatangkan keuntungan bagi masyarakat, khususnya para pengusaha kecil.
Seperti warga Desa Kayumoyondi, Kecamatan Tutuyan, Muhlis Nurdin. Ia mengaku bisnis isi ulang air minum miliknya bisa berjalan lancar, tak lepas dari peran SPBU.
“Bayangkan kalau tidak ada minyak di SPBU, usaha saya pasti akan terhambat,” ujar Muhlis.
Pria berdarah Bugis ini mengungkapkan, setiap hari dirinya harus mengantarkan ratusan galon air minum pesanan masyarakat hingga ke wilayah Ratatotok, Minahasa Tenggara, menggunakan mobil.
Jika permintaan tinggi, proses pengantaran pesanan pun harus dilakukan lebih dari 2 kali dengan jarak tempuh sekitar 14 – 18 km jauhnya.
“Untung ada SPBU, mobil kan butuh minyak. Kalau tidak ada, ya terpaksa tidak keluar. Salah-salah tidak ada minyak, terus mau di isi apa?,” jelas Muhlis.
Berita lainnya; Mafia Minyak Goreng Itu
Sama halnya dengan salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Tutuyan, Ismail Mokodompit. Ia menilai SPBU Tutuyan terus menyediakan bahan bakar yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya petani dan nelayan.
“Karena hampir seluruh petani di Boltim ini, sudah menggunakan alsintan mengolah lahan, dan tentu saja butuh bahan bakar. Apalagi nelayan, setiap kali pergi melaut mereka tentunya butuh BBM,” katanya.
Ismail juga mengapresiasi kinerja Polres Boltim dibawah kepemimpinan AKBP I Dewa Nyoman Agung Surya Negara SIK yang selalu memantau dan meminimalisir penyalahgunaan BBM bersubsidi di SPBU Tutuyan.
“Alhamdulillah, stok tetap selalu ada. Jadi, kami sebagai masyarakat bisa setiap saat datang mengisi BBM tanpa harus khawatir terjadi kelangkaan hingga berminggu-minggu lamanya,” terang Ismail Mokodompit.
Berdasarkan data yang diperoleh waktu.news, Kamis (7/7/2022), SPBU Tutuyan rata-rata menerima pasokan BBM jenis pertalite sekitar 640.000 kilo liter, dan 24.000 kilo liter bio solar per minggunya.
Baca juga; Perusahaan Tambang Ini Bakal Mengeruk Habis Emas di Pesisir Pantai Boltim
Namun, angka itu menurut keterangan pihak SPBU Tutuyan, bukanlah hitungan yang paten. Sebab kadang kala BBM yang masuk, justru lebih besar dari jumlah tersebut.
“Jumlah hitungan itu, tidak menentu, karena kadang minyak masuk lebih dari itu,” singkat Ewin, petugas SPBU Tutuyan. (aah)