Waktu.news | Di tengah gemuruh pendidikan di Indonesia, Kemendikbudristek menggelar mimpi besar: mewujudkan satu juta guru honorer menjadi bagian dari aparatur sipil negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) menjelang akhir tahun 2024.
Dengan semangat penuh, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, memaparkan langkah-langkah strategis ini guna menghapuskan status guru honorer di Tanah Air.
“Sekitar satu juta guru honorer diharapkan akan merasakan kehangatan pangkuan ASN P3K pada akhir 2024,” ujar Nunuk Suryani dengan penuh keyakinan.
Dia menambahkan bahwa visi ini bertujuan agar seluruh rombongan belajar dan mata pelajaran di sekolah negeri dapat diampu oleh para guru dari ASN P3K, meninggalkan jejak positif dalam dunia pendidikan.
Sejak tahun 2021, sebanyak 544.000 guru honorer telah diberikan kesempatan menjadi guru ASN P3K, dan proses seleksi untuk menambah 296.000 guru sedang berlangsung pada tahun ini. Melalui upaya koordinasi dan sinergi dengan berbagai Kementerian dan Lembaga terkait, Kemendikbudristek berusaha keras memastikan bahwa mimpi ini tidak hanya menjadi angan-angan.
Nunuk Suryani menjelaskan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan panitia seleksi nasional dan memberikan data pendukung kepada Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Langkah ini diambil untuk memastikan alokasi anggaran gaji bagi para ASN P3K yang telah berhasil lolos seleksi.
Dengan upaya maksimal dan kolaborasi yang kuat, Kemendikbudristek berharap bahwa akhir tahun 2024 akan menjadi momen bersejarah di mana satu juta guru honorer bersatu di bawah bendera ASN P3K, mengukir prestasi baru dalam dunia pendidikan Indonesia. (red)