Kepastian pencalonan Mohamad Aditya Pontoh (MAP) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bolmut tahun 2024 menjadi topik hangat di kalangan para pakar politik Sulawesi Utara. MAP, yang dikenal sebagai calon milenial potensial, dianggap bisa menjadi faktor kemenangan dalam Pilkada Bolmut.
Budi Siswanto SE, seorang pakar politik di Sulut, menyampaikan kepada wartawan pada Sabtu (12/7/2024), bahwa belum adanya kepastian mengenai keikutsertaan MAP dalam Pilkada adalah sebuah kerugian besar. “Mohamad Aditya Pontoh adalah nama yang sering disebut-sebut sebagai kandidat bupati Bolmut. Namun, sangat disayangkan bahwa hingga saat ini, belum ada kejelasan apakah dia akan benar-benar berpartisipasi dalam pesta demokrasi di Kabupaten Bolmong Utara ini,” kata Siswanto.
Siswanto menambahkan bahwa sangat disayangkan jika Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang memiliki cukup kursi di DPRD Bolmut untuk mengusung kandidat tanpa perlu koalisi, tidak menjadikan MAP sebagai calonnya. “Sebagai kader partai yang kuat, seharusnya ini menjadi kesempatan untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh kader seperti MAP,” ucapnya.
Lebih lanjut, Siswanto mengungkapkan bahwa MAP sebelumnya digadang-gadang akan berpasangan dengan Drs Amin Lasena MAp dari koalisi PDI Perjuangan dan PPP, namun hingga kini belum ada kesepakatan final antara kedua partai tersebut. “Belakangan ini, kombinasi Amin-MAP mulai pudar dan tidak lagi menjadi perbincangan,” tambah Siswanto.
Dia juga menekankan pentingnya perhitungan matang dalam setiap langkah politik untuk menghindari kegagalan. “Mungkin ini yang sedang dipertimbangkan oleh PPP Bolmut, memikirkan dengan matang langkah yang akan diambil ke depan. Salah satunya adalah mempertimbangkan kembali pencalonan Mohamad Aditya Pontoh untuk Pilkada Bolmut,” tutup Siswanto.