Institut Pertanian Bogor (IPB) telah berhasil mengembangkan delapan varietas padi unggul baru yang kini memasuki masa panen di Desa Ollot, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara. Varietas yang dikembangkan termasuk IPB 9G, IPB 9G ILV, IPB 3S, IPB 11S, IPB 12S, IPB 13S, IPB 14S, dan IPB 15S, menjanjikan hasil yang superior dibandingkan varietas lokal.
Proses panen ini dihadiri langsung oleh Prof. D. Ir. Iskandar Lubis, M.S, guru besar dari IPB University, bersama Dr. Abdul Nazarudin Maloho, Pj Sekda, dan beberapa kepala SKPD di Bolmut. Kehadiran mereka menandai pentingnya pengembangan ini bagi sektor pertanian lokal.
Data dari monitoring yang dilakukan menunjukkan bahwa varietas IPB menunjukkan performa yang lebih baik dalam pertumbuhan vegetatif dan generatif dibandingkan varietas lokal seperti Berlian dan Touti. Khususnya, varietas IPB 12S, yang menghasilkan rata-rata 35.3 anakan per rumpun, menunjukkan potensi tinggi dalam meningkatkan hasil panen melalui peningkatan jumlah anakan produktif.
Pengukuran lainnya menunjukkan keunggulan varietas IPB dalam berbagai aspek. Misalnya, pertumbuhan lebar daun yang lebih optimal ditemukan pada varietas IPB 9G, 9G ILV, dan 11S hingga 15S, dengan lebar maksimum mencapai 2 cm. Hal ini berkontribusi pada peningkatan proses fotosintesis karena jumlah stomata yang lebih banyak pada setiap tanaman.
No | Varietas | Jumlah Anakan | Tinggi Tanaman | Diameter Batang | Lebar Daun | Panjang Malai | Anakan Produktif | Jumlah Bulir |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | IPB 9 G | 20.6 | 120 | 1.0 | 2.0 | 25 | 15 | 337 |
2 | IPB 9 G ILV | 18.6 | 120 | 1.0 | 2.0 | 25 | 14 | 436 |
3 | IPB 11 S | 34.0 | 110 | 0.7 | 1.7 | 23 | 27 | 205 |
4 | IPB 12 S | 35.3 | 95 | 0.7 | 2.0 | 30 | 21 | 230 |
5 | IPB 13 S | 32.6 | 110 | 0.7 | 2.0 | 30 | 21 | 287 |
6 | IPB 14 S | 18.3 | 85 | 0.7 | 1.5 | 27 | 14 | 282 |
7 | IPB 15 S | 18.0 | 100 | 0.7 | 2.0 | 26 | 20 | 290 |
8 | IPB 3 S | 16.0 | 85 | 0.7 | 1.5 | 25 | 13 | 226 |
9 | IPB 10 G | 21.6 | 100 | 0.7 | 1.5 | 26 | 14 | 201 |
10 | Berlian (Lokal) | 21.6 | 95 | 0.7 | 1.5 | 20 | 20 | 161 |
11 | Touti (Lokal) | 18.0 | 96 | 0.7 | 1.5 | 22 | 13 | 132 |
Data ini mencakup informasi detil mengenai pertumbuhan berbagai varietas padi yang dikembangkan oleh IPB dibandingkan dengan varietas lokal, memberikan gambaran komprehensif mengenai karakteristik pertumbuhan mereka. (data dinas pertanian bolmut)
Tinggi tanaman juga mencerminkan superioritas varietas IPB, dengan IPB 9G dan 9G ILV mencapai 120 cm, lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lokal. Diameter batang yang lebih besar juga tercatat pada beberapa varietas IPB, menandakan struktur yang lebih kuat.
Selain itu, panjang malai yang lebih panjang pada varietas IPB, terutama IPB 12S dan 13S yang mencapai 30 cm, juga menunjukkan peningkatan kualitas. Ini ditambah dengan jumlah bulir yang lebih banyak per tanaman, dengan varietas IPB 9G ILV mencatat 436 bulir.
Dari sisi produksi, Kepala Dinas Pertanian Bolmut, Sisca Babay, menegaskan bahwa varietas IPB masih berlabel kuning, menandakan perlunya pengembangan lebih lanjut sebelum bisa didistribusikan lebih luas ke pasar. “Nantinya pada panen ketiga dan keempat, Pemerintah Daerah berencana untuk memasarkan bibit ini kepada petani di Bolmut maupun di luar daerah,” jelasnya.
Dengan pencapaian yang menggembirakan dari varietas IPB, yang diperkirakan dapat meningkatkan produktivitas padi hingga sekitar 11 ton per hektar per panen, Sisca optimis ini akan membawa peningkatan signifikan pada perekonomian lokal, khususnya bagi para petani. “Biasanya kita hanya mendapat 4-5 ton per hektar setiap panen,” tambahnya, menggarisbawahi potensi peningkatan yang ditawarkan oleh varietas IPB ini.
Kerja sama antara Pemda dan IPB ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan produksi padi tetapi juga secara keseluruhan akan mengangkat ekonomi masyarakat Bolmut.
- Bupati Bolmut Lakukan Kunjungan Kerja ke IPB untuk Tingkatkan Kerjasama Daerah
- Butir Emas: Kisah Unik dari Lumbung Padi Dunia, Dari Nusantara hingga Negeri Tirai Bambu