Waktu.news | Suasana ceria menyelimuti kota suci Mekah sebagai bagian dari rencana besar untuk menyambut hingga 2 juta jamaah Muslim selama musim haji yang akan datang. Dalam pengumuman, Osama Zaytuni, juru bicara Dewan Kota Mekah, mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk memberikan lisensi kepada 4,000 bangunan mewah dengan hampir 500,000 kamar untuk menampung para jamaah haji.
“Diharapkan ada peningkatan jumlah jamaah tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar Zaytuni dengan penuh keyakinan dalam wawancara bersama saluran berita Saudi Al Ekhbariya.
Musim haji tahun lalu melihat kehadiran 1,8 juta jamaah, menandai pemulihan jumlah peserta haji ke level sebelum pandemi, sesuai data resmi.
Dilansir dari gulfnews, Zaytuni memberitahu bahwa sejauh ini, sudah ada 1,000 bangunan yang mendapatkan lisensi untuk menjadi tempat tinggal jamaah di Mekah, yang terkenal sebagai Ibukota Suci.
“Pendaftaran terus meningkat, dan masih ada kesempatan untuk mendapatkan izin hingga akhir bulan Rajab,” tambahnya. Bulan Rajab dalam kalender Islam diperkirakan akan berakhir pada 10 Februari.
Dengan strategi baru yang diterapkan, persiapan untuk haji tahun ini dimulai lebih awal di Mekah, kota yang menjadi tuan rumah situs suci Islam. Otoritas Saudi telah menetapkan aturan baru yang mencakup pembagian tempat berdasarkan kesepakatan kontrak, bukan lagi melalui penunjukan khusus untuk setiap negara di tempat-tempat suci.
“Tidak ada lagi tempat yang dialokasikan secara khusus untuk negara-negara di tempat-tempat suci pada musim haji yang akan datang,” ungkap Menteri Haji Saudi, Tawfiq Al Rabiah. “Negara yang menyelesaikan kontrak lebih awal akan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan tempat yang sesuai.”
Mekanisme baru ini didesain untuk mempermudah persiapan bagi pelaksanaan haji, suatu kewajiban yang dijalankan dalam kerangka tata cara Islam yang kian dinamis. Suasana antusias dan rencana megah ini semakin menambah semarak pesta keagamaan bagi para jamaah yang bersiap-siap untuk mengikuti perjalanan spiritual ini. (rhp)