Tutuyan, WAKTU.news – Kabar salah satu perusahaan yang akan mengeruk pasir di pesisir pantai Kabupaten Bolaang Mongondow Timur sepertinya bukan dugaan lagi.
Buktinya, perusahaan yang secara mengejutkan membawah datang kapal pengeruk pasir pada 23 Januari 2022 di pesisir pantai Kecamatan Motongkad beberapa waktu lalu, sudah mulai melakukan sosialisasi.
Perusahaan yang diketahui bernama PT Alam Persada Kencana (APK) itu, akan melakukan penelitian potensi kandungan mineral bahan logam emas di sepanjang pesisir Boltim, selama dua tahun lamanya.
Hal ini terungkap pada sosialisasi yang digelar APK, Rabu (2/2/2022), pagi kemarin di Aula Kantor Camat Motongkat bersama para kepala desa dan tokoh masyarakat setempat.
Menurut Konsultan Teknis PT APK, Fredy Sumolang, untuk mengetahui berbagai macam kandungan logam di pesisir pantai Boltim, mereka akan menggunakan kapal keruk yang dirancang khusus mengambil material pasir sebagai sampel penelitian.
Meski teknik pengambilan sampel dapat juga dilakukan dengan cara menyelam. Namun, cara itu dipandang hanya akan mendapatkan material di permukaan saja.
“Oleh karena itu, pengambilan sampel dilakukan menggunakan kapal, sehingga bisa mengambil material lebih dalam,” kata Fredy Sumolang.
Fredy menambahkan, pengerukan material sampel pasir menggunakan kapal tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat, baik nelayan maupun penambang lokal di pesisir pantai Kecamatan Motongkad yang menggunakan Dompeng.
Selain itu, “Kita akan gunakan tenaga kerja lokal untuk dipekerjakan di kapal,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu warga Desa Motongkat, Fikri Aditya Kemal, mempertanyakan manfaat adanya perusahaan tambang emas aluvial tersebut, berada diwilayah pesisir Boltim.
Alasannya, begitu banyak bukti nyata bahwa yang namanya perusahaan tambang nampaknya tidak pernah mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Salah satunya, seperti PT Indah Sari yang beroperasi di desa Mongkat Selatan.
“Pemerintah jangan hanya melihat keuntungannya, tapi lihat juga kondisi masyarakat yang tidak mendapat apa-apa dari penambangan ini,” kata Fikri.
Begitu pula dengan Sekretaris Desa Molobog Timur, Refli Manoppo. Menurutnya, perusahaan besar saja tidak bisa memberikan dampak yang baik bagi masyarakat, apalagi perusahaan yang sepak terjangnya diketahui.
“Kami sudah pengalaman dengan surga telinga dari perusahan, tapi faktanya hanya kerusakan dan kerugian yang di dapat oleh masyarakat,” pungkasnya.
Sosialisasi tersebut ikut dihadiri Asisten I Pemkab Boltim Priyamos, Camat Kotabunan Frida Manoppo, Camat Motongkad Rosni Mamonto, Kadis Perikanan Boltim Nasarudin Paputungan dan Kepala Badan Kesbangpol Boltim Vera Sewow.
Selain itu, Kepala Bagian SDA Setda Pemkab Boltim, Hasirwan, Kapolsek Nuangan AKP Sudarsono dan Babinsa Koramil 05 Kotabunan Serda Sangkot A. Siregar, juga ikut mendengarkan paparan pihak APK. (aah)