Prabowo Memilih ‘Anak Emas’ Jokowi Sebagai Rekanan Pemilu: Perkembangan Terbaru Politik Indonesia

Waktu.news | Kabar menggemparkan menghebohkan dunia politik Indonesia. Calon presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan keputusan mengejutkan pada hari Minggu (22 Oktober). Ia memilih putra sulung pemimpin petahana, Joko Widodo (Jokowi), sebagai pasangannya dalam pertarungan pemilihan tahun depan.

Pilihan itu jatuh pada Gibran Rakabuming Raka, seorang tokoh muda berusia 36 tahun. Keputusan ini potensial menjadi pukulan strategis bagi kampanye Prabowo, mengingat popularitas besar yang dinikmati Jokowi, meskipun beberapa kontroversi mewarnai perjalanan menuju pemilihan.

Saat berbicara kepada pers setelah pertemuan partainya dan mitra koalisi, Prabowo dengan mantap mengumumkan bahwa telah dicapai kesepakatan untuk mencalonkannya sebagai calon presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.

Dalam waktu dekat, demokrasi terbesar ketiga di dunia akan menyelenggarakan pemilihan presiden dan legislatif secara bersamaan pada tanggal 14 Februari. Hampir 205 juta warga Indonesia dari lebih dari 270 juta orang akan memiliki hak pilih dalam pesta demokrasi ini.

Prabowo, yang saat ini berusia 72 tahun, telah memimpin mayoritas jajak pendapat tahun ini, termasuk dua kali pekan ini. Meskipun dengan selisih tipis, dia masih unggul atas pesaing terdekatnya, Ganjar Pranowo dari partai pemerintah yang merupakan mantan gubernur Jawa Tengah, sementara Anies Baswedan, mantan gubernur Jakarta, berada di peringkat ketiga yang jauh.

Ganjar dan Anies, keduanya berusia 54 tahun, mendaftar sebagai kandidat pada hari Kamis, ketika pendaftaran calon presiden dibuka.

Sebelumnya, Jokowi mengklarifikasi bahwa dia tidak akan terlibat dalam pencalonan calon presiden. Namun, beberapa kalangan politik telah menyiratkan bahwa pemimpin yang akan segera berakhir masa jabatannya ini berusaha mempertahankan pengaruhnya secara diam-diam dan telah mendukung Prabowo, yang sebelumnya menjadi rivalnya dan dua kali dikalahkannya dalam pemilihan presiden pada tahun 2014 dan 2019.

Mengomentari kemungkinan pencalonan putranya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa dia “akan meninggalkannya pada koalisi partai politik,” sembari menambahkan bahwa tugas seorang orang tua adalah berdoa bagi anak-anak mereka dan memberikan restu.

Kerja sama dengan Gibran memiliki potensi untuk memindahkan sebagian basis dukungan Jokowi kepada Prabowo, dan pada gilirannya, meningkatkan peluang pemimpin yang akan segera pensiun ini untuk membentuk warisan pribadinya dengan memastikan kelengkapan program-program ekonomi kunci yang telah dia inisiasi, menurut beberapa analis.

Gibran, yang kini menjabat sebagai walikota Surakarta yang berusia 36 tahun, menjadi pusat perhatian setelah keputusan Mahkama Konstitusi yang mengubah aturan kelayakan, membuka jalan bagi pencalonannya sebagai calon wakil presiden.

Insider politik mengatakan bahwa pencalonan Gibran merupakan cara bagi Jokowi, yang dikenal sebagai presiden yang akan segera pensiun, untuk mempertahankan pengaruhnya dan menyatakan bahwa dia secara diam-diam telah menggalang dukungan untuk Prabowo, yang sebelumnya menjadi rivalnya dan dua kali dikalahkannya dalam pemilihan presiden pada tahun 2014 dan 2019.

Belum ada komentar resmi dari PDI-P yang memerintah, di mana presiden dan Gibran terdaftar sebagai anggota.

Prabowo mengatakan bahwa dia berencana mendaftarkan pencalonannya ke komisi pemilihan pada hari Rabu, yang merupakan hari terakhir untuk pendaftaran. Politik Indonesia memasuki babak yang semakin mendebarkan. (red)

Sumber Reuters

Exit mobile version