Waktu.news | Porprov Sulut XI 2022 yang dilaksanakan di kabupaten Bolmong mendapatkan sorotan dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bolmut, Drs Salim Bin Abdullah.
Menurutnya Porprov ini sebagai wujud realisasi pembinaan prestasi olahraga di seluruh kabupaten/kota se- Sulawesi Utara untuk persiapan di ajang PRA PON atau PON nantinya,” kata Abdullah pada media ini Rabu (16/11).
“Sudah selayaknya yang tidak menggunakan KTP Sulut tidak diikutsertakan dalam kegiatan Propov itu. Karena pada hakikatnya Porprov itu untuk pembinaan atlet lokal yang ada di provinsi Sulut,” tegasnya.
Lanjutnya, Misalnya Kota Manado pada cabang Olahraga Sepak Takraw yang menurut informasi terdapat beberapa atlet yang didatangkan dari luar Provins Sulut yakni Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah.
Ini kan seperti melecehkan 14 Kabupaten/Kota yang mengikuti Porprov, terkesan tidak percaya diri (PD) dengan kualitas pemain yang ada di sulut. Sehingga itu, Wakil Ketua DPRD Bolmut itu dengan tegas meminta kepada panitia penyelenggara Porprov, KONI Provinsi dan Pemerintah Provinsi agar memperhatikan kasus tersebut, jangan terkesan Porprov ini seperti pertandingan open turnamen Antar Kampung (Tarkam), Padahal syarat bagi atlet yang diutus dari masing-masing Kabupaten/Kota untuk mengikuti Porprov, memasukan data penduduk atlet seperti KTP, Kartu Keluarga dan Ijazah terakhir, ketika didapati ada yang dari luar sulawesi Utara berarti panitia penangung jawab kegiatan diduga ada keberpihakan kepada tim tersebut,” jelasnya.
Senada Ketua PSTI Bolmut Galib Berahima menuturkan sangat kecewa dengan kejadian ini.
Menurutnya cabang olahraga Sepak Takraw adalah pertandingan perdana pada ajang Porprov yang diikuti 10 Kabupaten/Kota yang kepengurusannya sudah di definitifkan oleh pengurus PSTI Provinsi. Seharusnya kegiatan ini dijadikan sebagai ajang silaturahmi bagi sesama pengurus PSTI yang ada di sulut sekaligus pengaalian bakat para atlet khususnya cabang oleh raga Sepak Takraw, tapi pada kenyataannya diluar ekspektasi kami sebagai pengurus PSTI Bolmut. Tindakan pengurus PSTI Kota Manado seolah menciderai sportivitas dalam dunia olahraga khususnya Sepak Takraw.
Praktek ilegal demi memuluskan niat untuk mencapai kemenangan dengan mendatangkan atlet “Bodong” dari luar Provinsi Sulut kami protes tegas,” tutur Galib yang juga wartawan harian POSKO MANADO itu.
Ditambahkannya, hasil pertandingan Kabupaten Bolmut dan Kota Manado yang dimenangkan Kota Manado pada pertandingan regu bersama, menurut kami perlu dilakukan peninjauan kembali mengingatkan beberapa poin catatan protes kami dari pengurus PSTI Bolmut sampai saat ini belum dipenuhi oleh pengurus PSTI Manado, misalnya permintaan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan ijazah terakhir sebagaimana yang dimasukkan dalam pendaftaran entri by name dari masing-masing Kabupaten/kota.
Catatan protes yang kami masukan kepada pengurus PSTI Provinsi sebagai penangung jawab kegiatan olahraga Sepak Takraw hingga saat ini belum bisa diindahkan oleh tim PSTI Kota Manado. Sehingga kami dengan tegas meminta kepada PSTI Sulut selaku penanggung jawab kegiatan Sepak Takraw agar kiranya lebih selektif dan profesional dalam menangani masalah ini,” tegasnya.
Sementara itu Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey pada saat menyampaikan sambutan pembukaan kegiatan kegiatan Porprov Senin (14/11) beberapa waktu lalu menegaskan jika Porprov tahun ini yang dilaksanakan dikabupaten Bolmong diharapkan tetap menujung sportivitas dalam bertanding sehingganya mampu terciptanya atlit-atlit yang berbakat, berprestasi, disiplin serta dapat mengembangkan atlet yang ada di Sulut.
Hingga berita ini dipublish, bentuk protes ke PSTI Manado, belum ada tangapan. (lib)
Berita lainnya;
- Perolehan Medali Sementara Porprov Sulut XI 2022, Kota Manado dan Minahasa Utara Bersaing Ketat
- 12 Rekomendasi Tempat Wisata di Manado, No 1, 2 Paling Rekomended