Waktu.news (28 Januari) | Di sela-sela ketegangan langit yang menyambut bulan suci Ramadan, kini muncul prediksi seru terkait durasi berpuasa. Menurut perhitungan astronomi, bulan penuh harap ini akan dimulai pada tanggal 11 Maret.
Ramadan, bulan ke-9 di kalender Islam, menjadi periode di mana umat Muslim di seluruh penjuru dunia menahan lapar dan dahaga mulai dari matahari terbit hingga terbenam.
Tahun ini, Ramadan punya cerita unik karena akan memperlihatkan perbedaan durasi berpuasa di berbagai belahan bumi, menyoroti keberagaman dalam keyakinan Islam yang menjalar di seluruh dunia.
Lama berpuasa setiap harinya selama Ramadan tak lepas dari durasi cahaya matahari, yang pada gilirannya dipengaruhi oleh letak geografis suatu tempat.
Negara yang lebih dekat dengan Kutub Utara diprediksi akan mengalami durasi berpuasa yang lebih panjang, sementara yang lebih ke selatan dari khatulistiwa akan menyaksikan hari berpuasa yang lebih singkat.
Untuk Ramadan kali ini, kota Porto Montt di Chili memimpin dalam kategori durasi berpuasa terpendek, dengan sekitar 12 jam 44 menit. Di sisi lain dunia, Nuuk, ibu kota Greenland, menjadi pusat perhatian dengan durasi berpuasa terpanjang, mencapai sekitar 17 jam 26 menit.
Waktu puasa terpendek di negara bagian Arab
- Monori, Komoro: 13 jam dan 4 menit
- Mogadishu, Somalia: 13 jam dan 19 menit
- Djibouti: 13 jam dan 31 menit
- Sana’a, Yaman: 13 jam dan 39 menit
- Nouakchott, Mauritania: 13 jam dan 41 menit
- Khartoum, Sudan: 13 jam dan 44 menit
- Muscat, Oman: 13 jam dan 44 menit
- Riyadh, Arab Saudi: 13 jam dan 56 menit
- Abu Dhabi, Uni Emirat Arab: 13 jam dan 56 menit
- Doha, Qatar: 13 jam 57 menit
- Manama, Bahrain: 13 jam dan 59 menit
- Alglers, Aljazair: 14 jam dan 2 menit
- Kuwait: 14 jam dan 7 menit
- Amman, Yordania: 14 jam dan 11 menit
- Kairo, Mesir: 14 jam dan 14 menit
- Baghdad, Irak: 14 jam dan 16 menit
- Tunis, Tunisia: 14 jam dan 17 menit
- Beirut, Lebanon: 14 jam dan 17 menit
- Yerusalem, Palestina: 14 jam dan 17 menit
- Damaskus, Suriah: 14 jam dan 18 menit
- Tripoli, Libya: 14 jam dan 21 menit
- Rabat, Maroko: 14 jam dan 23 menit
Waktu puasa di ibu kota Islam yang terkemuka
- Kampala, Uganda: 13 jam dan 17 menit
- Jakarta, Indonesia: 13 jam dan 17 menit
- Kuala Lumpur, Malaysia: 13 jam dan 18 menit
- Male, Maladewa: 13 jam dan 21 menit
- Bandar Seri Begawan, Brunei: 13 jam dan 22 menit
- Abuja, Nigeria: 13 jam dan 27 menit
- N’Djamena, Chad: 13 jam dan 31 menit
- Bamako, Mali: 13 jam dan 32 menit
- Dakar, Senegal: 13 jam dan 36 menit
- Dhaka, Bangladesh: 13 jam dan 51 menit
- Karachi, Pakistan: 13 jam dan 54 menit
- Kabul, Afganistan: 14 jam dan 19 menit
- Tehran, Iran: 14 jam dan 23 menit
- Ashgabat, Turkmenistan: 14 jam dan 29 menit
- Dushanbe, Tajikistan: 14 jam dan 31 menit
- Baku, Azerbaijan: 14 jam dan 39 menit
- Tashkent, Uzbekistan: 14 jam dan 41 menit
- Tirana, Albania: 14 jam dan 42 menit
- Ankara, Turki: 14 jam dan 43 menit
- Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina: 14 jam dan 52 menit
- Nur-Sultan, Kazakhstan: 15 jam dan 33 menit
Waktu puasa terpanjang dalam Ramadan 2024
- Nuuk, Greenland: 17 jam dan 26 menit
- Reykjavik, Islandia: 17 jam dan 25 menit
- Helsinki, Finlandia: 17 jam dan 9 menit
Waktu puasa terpendek dalam Ramadan 2024
- Puerto Montt, Cile: 12 jam dan 44 menit
- Christchurch, Selandia Baru: 12 jam dan 46 menit
- Nairobi, Kenya: 13 jam dan 15 menit
Tak hanya itu, hari pertama Ramadan diperkirakan memiliki durasi berpuasa terpendek untuk bulan suci ini, dan secara bertahap akan memanjang hingga hari terakhir Ramadan.
Bagi yang penasaran dengan libur Idul Fitri, yang menandai berakhirnya Ramadan, diprediksi akan jatuh pada tanggal 10 April. Sebuah momen spesial yang sering disambut dengan libur nasional di banyak negara dengan mayoritas penduduk Muslim.
Perhitungan astronomi menjadi panduan, tetapi tanggal pasti Ramadan dan Idul Fitri sering kali dikonfirmasi oleh komite penampakan bulan di negara-negara seperti Arab Saudi.
Dalam keunikannya, kalender tahunan Muslim yang lebih pendek dibanding kalender Gregorian membawa Ramadan tiba 10-12 hari lebih awal setiap tahunnya, memastikan bahwa bulan penuh berkah ini bisa dirasakan dalam setiap musim selama siklus 33 tahun.
Dr. Gad Al Qadi, Kepala Institut Penelitian Astronomi dan Geofisika Nasional Mesir (NRIAG), memperkirakan Ramadan 2024 akan berlangsung selama 30 hari berdasarkan perhitungan teliti oleh Institutnya. Beliau juga menyampaikan bahwa Hari Raya Idul Fitri tahun 2024 akan dirayakan pada hari Rabu, 10 April. Suatu cerita yang terus berputar, menyusuri langit langganan Ramadan setiap tahunnya. (ys)
- Doa Berbuka Puasa: Makna dan Manfaatnya Bagi Umat Muslim
- Makna dan Manfaat Doa Makan Sahur dalam Menjaga Kesehatan dan Kekuatan Spiritual