Ratusan relawan dan simpatisan yang mendukung bakal Calon Bupati Buol, Abdul Faisal AB. Pontoh (AFP), telah resmi terbentuk dan mendeklarasikan komitmen mereka untuk memenangkan sosok yang dianggap layak memimpin Buol lima tahun ke depan.
Jaringan relawan ini bekerja tanpa kenal lelah, berkeliling mensosialisasikan sosok putra Buol Timur ini ke seluruh penjuru wilayah Pogogul. Berdasarkan informasi dari tim relawan A2P, hampir semua desa dan kelurahan telah memiliki basis relawan. Tingkat partisipasi dan dukungan terhadap Faisal Pontoh terus meningkat dengan signifikan.
Rudi Daryono, sekretaris relawan, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Buol, terutama tim relawan, atas dukungan mereka. “Awalnya, relawan kami di setiap desa hanya terdiri dari tiga orang, tetapi hari ini jumlahnya telah bertambah sekitar 30%. Dukungan ini menunjukkan kesiapan kami untuk memenangkan Abd. Faisal Pontoh sebagai bakal calon Bupati/Wakil Bupati Buol pada Pilkada 27 November 2024 nanti,” ungkap Rudi.
“Data terbaru per Sabtu, 25 Mei 2024, menunjukkan bahwa jumlah relawan kami telah mencapai 879 orang. Mereka siap berjuang dan melakukan konsolidasi di lingkungan masing-masing. Saat ini, tim relawan sedang memasang alat peraga kampanye (APK) berupa spanduk dan banner, serta melakukan komunikasi politik dengan tokoh dan masyarakat setempat,” tambahnya.
Mengenai partai pengusung, Rudi Daryono menjelaskan bahwa saat ini Abdul Faisal Pontoh sedang menjalin komunikasi intensif dengan sejumlah pimpinan dan tim desk partai politik. “Insya Allah, dalam waktu dekat, kami akan mengumumkan hasil komunikasi politik yang telah dibangun. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Kabupaten Buol,” kata Rudi Daryono.
Diketahui, Abdul Faisal Pontoh adalah seorang figur publik dari suku asli Kabupaten Buol dan memiliki garis keturunan pejuang daerah tersebut. Putra Buol Timur ini telah menjabat sebagai kepala Syahbandar Pelabuhan Leok selama 10 tahun. Dalam diskusi beberapa waktu lalu, ia menyatakan kesiapannya untuk ikut dalam kontestasi Pilkada Buol sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kondisi kabupaten.
Faisal Pontoh menyoroti kekayaan sumber daya alam Buol yang melimpah namun banyak warganya harus mencari nafkah di luar daerah. Ia menyoroti APBD yang belum mampu menghasilkan program yang mensejahterakan rakyat, termasuk pelaku UMKM, buruh harian lepas, petani, dan nelayan. Menurutnya, situasi ini harus diubah dengan kebijakan yang benar-benar berpihak pada masyarakat. Faisal menekankan pentingnya pengelolaan potensi SDA dan SDM Buol yang dapat mendongkrak PAD, serta pengelolaan sektor kelautan dan kemaritiman yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.