Sebanyak 20 Desa di Boltim Bakal Dapat Program Smart Village

Tutuyan, WAKTU.news – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) memperkenalkan program smart village di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

Pengenalan dan penjelasan program ini difasilitasi langsung oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Boltim dengan mengundang 20 perwakilan desa, Kamis (2/12/2021) siang di salah satu Cafe di Tombolikat Selatan, Kecamatan Tutuyan.

Smart village atau desa cerdas sendiri, merupakan program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3D) fase ke dua Pusat Pengembangan Daya Saing Desa (PPDSD) pada Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kemendes PDTT.

Menurut Kepala PPDSD Kemendes PDTT, Helmiati SH., M.Si, program desa cerdas ini diprakarsai oleh Kementerian Desa PDTT bekerja sama dengan Bank Dunia. Hal itu merupakan upaya Kemendes untuk mempercepat pengembangan desa secara mandiri. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi digital secara tepat guna, baik pada layanan pemerintahan maupun masyarakat.

“Jadi ada aktivitas-aktifitas yang dilakukan dalam program ini. Kami datang bukan hanya mensosialisasikan, tetapi akan membantu bapak ibu para kepala desa untuk melakukan kegiatan-kegiatan percepatan,” ujar Helmiati.

Peningkatan Sumber Daya Manusia dan pemberdayaan masyarakat yang inklusif juga menjadi sangat penting untuk dilakukan. Disamping itu, fokus pembangunan desa pintar harus sejalan dengan kearifan lokal tanpa merusak budaya dan tradisi baik yang telah ada.

“Prinsipnya bottom-up. Jadi harus dari arus bawah, masyarakat. Jangan karena ini bagus, ya udah saya bikin sendiri aja. Itu ngga boleh ya,” kata Helmiati.

Dalam hal pengembangan desa cerdas, ada enam pilar yang nantinya harus dicapai para kepala desa. Mulai dari tata kelola pemerintahan cerdas atau smart government, smart people atau masyarakat cerdas dan smart environment yakni lingkungan yang cerdas.

Kemudian smart living yang berkaitan dengan peningkatan SDM masyarakat, Smart Economic berhubungan dengan usaha sepeti misalnya BUMDes hingga smart mobility atau mobilitas cerdas.

“Walaupun tidak secara serentak perubahan kelima pilar ini dapat tercapai, itu by proses,” jelas Helmiati.

Menariknya, dalam mendukung lima kegiatan desa pintar, Kemendes PDTT akan meluncurkan program jejaring desa pintar dan duta digital. Selain itu, dukungan untuk peningkatan kapasitas dan pengembangan ruang komunitas sebagai bagian dari proses pemantauan dan evaluasi program juga akan disediakan.

Khusus untuk duta digital, tambah Helmiati, akan dilakukan seleksi tersendiri oleh Kementerian Desa.

“Nah untuk desa-desa ini punya persyaratan. Paling utama adalah listrik, jaringan telekomunikasi paling tidak 3G atau 4G, kemudian BUMDes,” pungkasnya.

Usai kegiatan sosialisasi, Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa (PPDSD) Kemendes PDTT, melakukan kunjungan ke beberapa desa di Kabupaten Boltim. (aah)

Exit mobile version