Skandal Data Terbaru: Facebook, TikTok, dan X Dituduh Kumpulkan Informasi Pengguna Melalui Notifikasi iPhone

Waktu.news | Sebuah laporan terbaru oleh peneliti dari pengembang aplikasi Mysk mengungkap bahwa notifikasi dorongan iPhone kembali menjadi alat bagi aplikasi seperti Facebook, TikTok, dan X untuk mengumpulkan data pengguna secara tersembunyi.

Mysk menemukan bahwa aplikasi iPhone menggunakan trik notifikasi dorongan untuk mengirim informasi perangkat dan data analitika ke server eksternal, bahkan ketika aplikasi tidak aktif di perangkat pengguna. Ini menjadi perhatian serius, mengingat Apple telah mengatur bahwa aplikasi iOS tidak diizinkan berjalan di latar belakang karena alasan privasi dan kinerja.

Tahukah Anda apa yang terjadi di balik layar? Meskipun Apple secara resmi melarang aplikasi iOS beroperasi di latar belakang, notifikasi dorongan memberikan celah bagi pengembang untuk mengumpulkan data saat aplikasi sedang tidak digunakan. Ketika pengguna menerima notifikasi dorongan, iOS memberi izin sementara kepada aplikasi untuk menyesuaikan notifikasi tersebut, meskipun kemudian aplikasi kembali ditangguhkan. Namun, dalam periode singkat ini, data perangkat pengguna dikumpulkan dan dikirim ke pihak terkait.

Mysk bahkan mengunggah video di YouTube yang menunjukkan bagaimana aplikasi populer seperti Facebook, Instagram, TikTok, LinkedIn, dan X milik Elon Musk terlibat dalam praktik pengumpulan data melalui notifikasi dorongan.

Mengapa ini penting? Menurut Mysk, kemampuan untuk menjalankan tugas di latar belakang merupakan peluang emas bagi aplikasi yang menginginkan banyak data. Praktik ini dikenal sebagai fingerprinting, di mana pengembang dapat menjalankan kode di latar belakang untuk mengumpulkan informasi seperti “uptime sistem, lokasi, bahasa keyboard, memori yang tersedia, status baterai, model perangkat, kecerahan layar,” dan data terkait lainnya. Semua ini digunakan untuk membangun profil unik pengguna dan menyajikan iklan yang lebih relevan.

Bagaimana dengan respons dari pihak terkait? Beberapa pengembang aplikasi, seperti LinkedIn dan Meta, membantah bahwa data yang dikumpulkan disalahgunakan. Mereka mengklaim bahwa aktivitas ini sesuai dengan pedoman Apple dan hanya digunakan untuk memastikan notifikasi berfungsi.

Namun demikian, Mysk menyarankan agar pengguna yang peduli dengan privasi mereka mematikan notifikasi dorongan di perangkat iPhone dan iPad mereka. Meski Apple telah mengubah kebijakan terkait notifikasi dorongan setelah insiden serupa tahun lalu, Mysk menunjukkan bahwa Apple berencana untuk lebih mengontrol penggunaan API yang dapat mengembalikan sinyal perangkat unik, praktik yang menjadi dasar dari fingerprinting. Inilah alasan mengapa kita perlu tetap waspada dan proaktif dalam melindungi privasi kita di era digital ini. (red)

Exit mobile version