Tiga Perempuan Cantik Ini, Ternyata Satpol PP Boltim

Tutuyan, WAKTU.news – Penjemputan Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sam Sachrul Mamonto dirumah dinas jabatan, Rabu (6/10/2021), dua hari lalu tampaknya ada hal yang menarik.

Di tengah suasana prosesi penjemputan orang nomor satu di Boltim, ada tiga orang perempuan cantik berada didepan pintu masuk halaman rumah dinas Bupati.

Ketiga perempuan cantik itu diketahui bernama Elen Kurniawati Rinto, Putri Syalomita Rumondor dan Teresa Sisilia G Mokoginta. Mereka ternyata merupakan tenaga harian lepas (THL) pada kantor Satpol PP Boltim.

Saat dihubungi waktu.news, salah satu Satpol PP berparas cantik, Teresa Sisilia Mokoginta, usia 19 tahun, mengaku menjadi bagian dari personil penegak peraturan daerah ini, ingin menunjukkan bawah dirinya mampu bekerja baik sama seperti kebanyakan orang lainnya.

“Ketika mendengar ada lowongan pekerjaan, saya mendaftar ikut seleksi dan Puji Tuhan, lulus” ucap Teresa, Jumat, (8/10/2021) tadi.

Selain ingin membuat bangga kedua orang tua, alumni SMA Negeri 1 Modayag ini ingin menjadi panutan bagi adik-adiknya yang juga telah tamat sekolah.

“Lebih dari itu, saya ingin menambah pengalaman dan wawasan. Belajar hal baru dan kenal dengan orang baru pula,” ujar Satpol PP cantik yang akrab disapa Echa ini.

Kepala Satpol PP Boltim, Saipudin Mokoagow, bersama tiga anggotanya, Elen Kurniawati Rinto, Putri Syalomita Rumondor dan Teresa Sisilia Mokoginta.

Tercatat, dari tujuh puluh lima personil Satpol PP Boltim yang ada, sebanyak dua puluh orang adalah perempuan muda dan enerjik.

Menurut Kasatpol PP Boltim, Saipudin Mokoagow, kelebihan merekrut yang muda, mereka masih menataati segala apa yang diperintahkan.

“Dan dalam bertugas, mereka tidak mengikat disatu tempat. Misalnya yang piket di Rudis Bupati, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah, sewaktu-waktu bisa ditarik ke lapangan,” kata Saipudin.

Dalam waktu dekat ini, ia akan menurunkan para personil muda ke lapangan guna memberikan himbauan dalam rangka penataan wajah Ibukota, khusus kepada para pedagang yang berjualan di pinggir jalan.

“Apalagi, jualan yang menjalar ke bahu jalan. Boleh berjualan tapi tidak keluar jalur, melewati got,” ungkapnya. (aah)

Exit mobile version