Waktu.news | Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 23 Juni 2023, Waktu Indonesia Barat (WIB), jumlah jemaah gelombang kedua yang telah tiba di Bandara Internasional Raja Abdul Aziz, Jeddah, adalah 104.814 orang atau 274 kelompok terbang.
Akhmad Fauzin, Kepala biro humas, data dan informasi kemenag RI dalam siaran persnya, sabtu 24/J menyampaikan bahwa, jumlah jemaah haji tambahan yang telah tiba di Bandara Madinah adalah 874 orang. Secara keseluruhan, jemaah haji tambahan yang telah tiba di Arab Saudi sampai saat ini berjumlah 3.862 orang atau 13 kelompok terbang.
Total kedatangan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi mencapai 209.989 orang atau 550 kelompok terbang.
Jumlah jemaah haji khusus yang telah tiba di Arab Saudi adalah 13.256 orang yang tergabung dalam 230 penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK).
Ada penambahan 6 orang yang meninggal dunia, yaitu:
- Rumus Uji Ngajari, berusia 84 tahun, dari SC 29.
- Faq Gofur Jima, berusia 72 tahun, dari UG 16.
- Oman Imawan Sumarno, berusia 67 tahun, dari JKS 27.
- Reven Reso Pawiro, berusia 85 tahun, dari PLM 01.
- Damah Warji Rahmat, berusia 91 tahun, dari JKS 45.
- Jafar Mursali Melde, berusia 51 tahun, dari LOP 06.
Hingga saat ini, total jemaah yang meninggal dunia di Arab Saudi mencapai 123 orang.
Suhu di Makkah hari ini berkisar antara 31 derajat Celsius hingga 42 derajat Celsius.
Pelayanan kesehatan bagi jemaah haji sedikit berbeda dibandingkan tahun lalu. Selain pos kesehatan utama, akan ada Tim Emergency Medical Team (EMT) untuk pertolongan pertama pada jemaah haji (P3H) dan Tim Perlindungan Jamaah (LINJAM) yang akan beroperasi di sepanjang jalur menuju Jamarat.
Keempat unsur ini akan dibentuk menjadi beberapa tim yang akan memberikan pelayanan kesehatan secara bergerak dari pos ke pos di jalur atas dan bawah Jamarat.
Tim gabungan ini akan melakukan screening dan pengamatan kesehatan terhadap jemaah yang melewati jalur tersebut, dengan tujuan memberikan bantuan kesehatan kepada jemaah haji yang membutuhkan.
Pusat Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) menilai bahwa pada puncak haji, salah satu titik kritis adalah saat prosesi di Mina. Oleh karena itu, dibentuklah tim gabungan yang terdiri dari EMTP, P3H, LINJAM, dan petugas sektor dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, serta institusi lainnya. (rhp)