Warna Batik dan Candaan Nawawi Pomolango: Keseruan di Balik Seriusnya Rakornas Antikorupsi

Waktu.news | Di tengah suasana resmi Rakornas Implementasi Pendidikan Antikorupsi di Lingkungan Pemda, Nawawi Pomolango, Ketua KPK sementara, menemukan celah untuk menyelipkan sedikit keceriaan dengan candaan tentang warna batik.

Bertepatan dengan kehadiran Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi, Nawawi memulai sambutannya dengan nada ringan. “Mohon maaf, Pak Menteri, hari ini kami seharusnya mengenakan seragam batik, tapi saya memilih untuk tidak mengikuti tren batik. Terkadang saya khawatir, orang bisa membaca perasaan kita dari pola batik yang kita pakai,” ujarnya sambil tersenyum.

Meski para pegawai KPK hadir dengan batik, Nawawi memilih tampil netral. “Jadi saya lebih suka mengikuti gaya Pj Gubernur DKI, mengenakan seragam putih pada pagi hari ini,” tambahnya sambil tersenyum.

Selain bercanda, Nawawi juga menyapa Tito dengan penuh hormat atas tanggung jawab tambahan yang diemban. “Yang saya hormati, Menteri Dalam Negeri, yang belakangan ini sepertinya mendapat tambahan tugas yang lebih berat sebagai Pelaksana Tugas Menko Polhukam,” katanya dengan penuh pengertian.

Pada kesempatan tersebut, Nawawi juga mengungkapkan apresiasi KPK terhadap koordinasi yang baik dengan Kemendagri terkait pendidikan antikorupsi. Dia menyatakan harapannya bahwa upaya ini akan membawa perubahan positif bagi generasi mendatang.

“Inisiatif dari Kemendagri yang kita lihat hari ini sangat kita apresiasi, terutama program pendidikan antikorupsi yang diintegrasikan sebagai bagian penting dari sistem pendidikan nasional,” ungkapnya.

Nawawi menekankan bahwa peningkatan kualitas pendidikan bukan hanya soal pengetahuan akademis semata, melainkan juga tentang pembentukan karakter yang kuat, keberagaman global, semangat gotong royong, serta kemampuan berpikir kritis dan mandiri.

“KPK sangat berharap bahwa kerja sama dan kesepakatan yang kita raih hari ini akan dijalankan secara efektif, terutama dalam mempercepat implementasi Pendidikan Antikorupsi di seluruh tingkatan pendidikan. Ini akan membawa dampak positif dalam memperkuat karakter dan integritas peserta didik serta seluruh stakeholder di dunia pendidikan,” tambahnya.

“Semoga inovasi yang diusung oleh Kemendagri bisa menjadi inspirasi bagi kementerian dan lembaga lainnya untuk bergerak aktif dalam mendorong implementasi Pendidikan Antikorupsi di lingkup kewenangannya masing-masing,” tandas Nawawi dengan harapan yang tinggi. (rhp)

Exit mobile version