Curah hujan yang tinggi telah menyebabkan ribuan hektar lahan pertanian di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terendam banjir. Akibatnya, sebagian petani sawah terpaksa melakukan panen lebih awal untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Di Desa Doloduo Dua, Kecamatan Dumoga Barat, para petani berupaya menyelamatkan hasil panen dengan memanen lebih awal. Namun, panen yang dilakukan lebih awal ini membuat kualitas beras menurun karena tingginya kadar air, yang akhirnya menyebabkan harga jual beras di pasar anjlok.
“Para petani melakukan panen lebih awal untuk menekan kerugian yang lebih besar,” kata Wawan Bonde, Sangadi (kepala desa) Doloduo Dua.
Tony Toligaga, Kepala Dinas Pertanian Bolmong, menjelaskan bahwa berdasarkan data yang ada, selain tanaman padi, banjir juga merendam tanaman jagung. Total lahan yang terdampak banjir mencapai ribuan hektar, dengan rincian 1.589,67 hektar untuk lahan padi dan 1.216,60 hektar untuk jagung. Luasan ini tersebar di 57 desa yang terdiri dari 182 kelompok tani.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Bolmong sering menghadapi bencana banjir yang membawa kerugian besar bagi masyarakat petani. Kabupaten ini merupakan salah satu produsen utama bahan pangan, khususnya beras, di Sulawesi Utara.
“Sektor pertanian merupakan kekuatan penting dalam menentukan ketahanan pangan serta pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.
Perubahan iklim telah membuat Kabupaten Bolmong rentan terhadap berbagai bencana alam, salah satunya banjir, yang terjadi akibat volume air yang berlebihan hingga menggenangi daratan.
Banjir memiliki dampak besar terhadap aktivitas masyarakat, termasuk petani. Selama musim banjir, lahan pertanian bisa terendam air dalam waktu yang cukup lama, yang dapat merusak tanaman dan menyebabkan gagal panen. Petani juga harus menghadapi ancaman penyakit dan hama, seperti keong mas yang hidup di daerah rawa atau sawah. Hal ini memaksa petani menunda waktu tanam sampai banjir surut.
“Jika banjir di lahan pertanian terus terjadi, petani akan mengalami gagal panen, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan penurunan pasokan bahan pangan di Kabupaten Bolmong,” tutupnya.