Capaian PAD di Boltim Masih Rendah, Ini Penyebabnya

Tutuyan, WAKTU.news – Capaian pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur masih di bawah target.

Hingga akhir kuartal ke II (dua) tahun 2022, PAD Boltim baru menyentuh angka 3% dari target sebesar 15 miliar rupiah.

Kepala BPKD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Wiwik Kurnia Buhari, SE mengatakan, rendahnya capain PAD ini disebabkan sumber penerimaan pajak dan retribusi daerah belum menunjukkan hasil yang maksimal.

“Sedikit sekali, baru 3,6 persen, sudah meliputi pajak, retribusi dengan pendapatan lain-lain,” kata Wiwik, Senin (4/7/2022).

Wiwik mengungkapkan, menurunnya pendapatan usaha rumah makan, penginapan dan hotel akibat dampak bencana non alam pandemi COVID-19, sangat mempengaruhi penerimaan pajak daerah.

“Masalah sekarang dilapangan sepi. Kami menargetkan sekian dengan asumsi COVID sudah mulai berkurang dan pengunjung sudah mulai ramai, tapi kenyataannya sepi. Rumah makan juga, ya paling-paling hanya ASN,” ungkapnya.

Selain itu, pajak bumi bangunan (PBB) yang diharapkan akan mendongkrak penerimaan PAD, pun masih sangat rendah. Dia memperkirakan pada kuartal ke tiga di semester kedua tahun ini, progres pencapaian PAD dapat meningkat signifikan.

“Harapan kami ada pada PBB di desa-desa. Hanya saja mereka baru menerima SPPT. Jadi, kalau PBB sudah diterima, capaian PAD pasti akan naik,” sambung Wiwik Kurnia.

Wiwik menambahkan, pemerintah kabupaten juga tengah memperbaiki peraturan daerah khusus retribusi. Perbaikan itu menurutnya seiring dengan adanya Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Berita Lainnya; Wiwik Kurnia Buhari Kembali Menduduki Jabatan Kepala BPKPD Boltim

“Di situ memang dikatakan kalau ada perubahan (Perda), minimal dua tahun setelah undang-undang ditetapkan. Cuma kami sudah akan menyesuaikan mulai dari sekarang,” tambahnya. (aah)

Exit mobile version