Boroko, 9 September (Waktu.news) | Apakah Anda pernah bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada tubuh Anda jika Anda menghilangkan teh dari menu minuman Anda selama satu bulan penuh? Mari kita jelajahi petualangan unik ini bersama-sama.
Teh, dengan berbagai rasanya yang khas, telah menjadi penggembira lidah dan jiwa bagi banyak orang India di seluruh dunia. Jika Anda adalah pecinta teh sejati, Anda pasti tahu bagaimana secangkir teh bisa menjadi teman setia di pagi hari dan penyelamat di tengah hari yang panjang di kantor. Meskipun secangkir teh sesekali tidak akan berbahaya, mengonsumsi teh secara berlebihan dapat menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang.
Nah, pertanyaannya adalah, apakah bijaksana untuk sepenuhnya menghilangkan teh dari daftar minuman kita? Selain itu, apa yang mungkin akan terjadi pada tubuh kita jika kita berhenti minum teh selama sebulan? Untuk menjawab semua pertanyaan ini, mari kita simak pandangan para ahli.
Manfaat Potensial dari Diet Bebas Teh
Menurut Richa Anand, ahli gizi utama di Rumah Sakit Dr. LH Hiranandani, Powai, Mumbai, efek berhenti minum teh selama sebulan dapat menghasilkan perubahan positif pada tubuh, seperti mengurangi asupan kafein. Ini dapat membantu tidur lebih nyenyak, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa ketika teh dikonsumsi dalam jumlah besar, bisa memiliki efek diuretik ringan, sehingga berhenti minum teh dapat membantu mengatasi masalah dehidrasi.
Hal serupa diungkapkan oleh Dr. Kamal Palia, ahli gizi dan ahli diet utama di Klinik Ruby Hall, Pune. Menurutnya, berhenti minum teh dapat mengurangi radikal bebas dalam tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan kesehatan seluler. Ini dapat membantu mencegah penyakit pencernaan dan beberapa jenis kanker.
Kerugian dari Menghilangkan Teh dari Diet Anda
Tetapi, untuk beberapa individu, minum teh bukan hanya masalah nutrisi, tetapi juga masalah kenyamanan dan relaksasi. Menurut Anand, berhenti minum teh mungkin akan menghasilkan perubahan psikologis seperti kehilangan kenyamanan dan kepuasan.
Pendapat ini didukung oleh Mugdha Pradhan, ahli gizi fungsional, CEO, dan pendiri iThrive, yang menyebutkan bahwa jika Anda adalah peminum teh yang setia, berhenti minum teh mungkin akan menyebabkan gejala penarikan kafein. Ini bisa berupa kelelahan, kebingungan, kurangnya fokus, kantuk, dan sakit kepala. Namun, dia menambahkan bahwa gejala ini biasanya hanya berlangsung beberapa hari sampai tubuh beradaptasi dengan penurunan kafein.
Jadi, jika Anda berencana untuk berhenti minum teh, Dr. Palia menyarankan beberapa alternatif yang dapat menggantikan teh. Anda bisa mencoba infusi herbal seperti kamomil atau peppermint, menikmati jus buah yang alami dan bebas kafein, atau bahkan hanya minum air hangat dengan tambahan lemon atau madu untuk merasakan kenyamanan tanpa harus meninggalkan teh dengan rasa tertentu.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ada beberapa kelompok individu yang sebaiknya berhati-hati atau bahkan menghindari minum teh karena potensi efek negatifnya pada kesehatan. Jadi, akhirnya, seberapa sering dan berapa banyak teh yang sebaiknya Anda konsumsi sepenuhnya bergantung pada karakteristik biologis Anda. Untuk panduan yang lebih spesifik berdasarkan kondisi kesehatan individu, sebaiknya berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan. (red)
Sumber: indianexpress