Tutuyan – Kementerian Agama Bolaang Mongondow Timur akan meniadakan pelaksanaan Shalat Idul Adha 1442 Hijriah atau 2021 Masehi secara berjamaah di masjid, mushala, dan padang terbuka.
Peniadaan itu sesuai Surat Edaran (SE) Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2021 tentang Penerapan Protokol Kesehatan dalam Penyelenggaraan Shalat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Qurban 1442 H/2021 M, bagi umat Islam yang berada di wilayah penyebaran virus Covid-19 dengan status zona merah dan oranye.
Kepala Kementrian Agama Boltim melalui Kepala Seksi Haji dan Bimbingan Masyarakat, H. Muh Ma’mur S.Ag, mengatakan, pihaknya telah menyurati para kepala-kepala Kantor Urusan Agama di kecamatan berkaitan dengan surat edaran Mentri Agama.
“Kami telah menyurati kepala KUA. Dari KUA ke penyuluh hingga pemimpin agama untuk melakukan sosialisasi. Bahwa jika zona merah dan oranye, maka tidak ada pelaksanaan Idul Adha,” ucap Muh Ma’mur, Sabtu (3/7/2021), kepada waktu.news melaui sambungan telepon.
Bukan hanya Shalat berjamaah kata Muh Ma’mur, bahkan daging qurban pun harus diantar oleh panitia kepada para penerima guna menghindari terjadinya kerumunan. Meski demikian, hal itu tetap masih akan di bahas kembali secara teknis dengan Pemerintah Daerah bersama organisasi keagamaan.
“Karena keadaan ini mungkin berubah dalam dua minggu ke depan. Oleh karena itu, kami menunggu keputusan resmi dari dinas kesehatan dalam hal ini untuk perkembangan lebih lanjut,” jelas, Muh Ma’mur.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Eko Marsidi, menyampaikan, berdasarkan data zonasi yang dirilis pemerintah Sulawesi Utara pada Jumat 2 Juli 2021, pukul 22.00 WITA, saat ini Boltim sudah berada pada zona oranye untuk tinggkat resiko sedang penyebaran covid-19.
“Total kasus positif covid19 terkonfirmasi 206 orang, 195 sembuh, 5 orang dalam perawatan dan 7 meninggal dunia,” kata Eko Marsidi.
Eko menambahkan, perlu adanya kesadaran umum untuk menjaga kesehatan diri bersama keluarga dengan cara berolahraga, mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin tambahan. Di samping itu, selalu menerapkan 5M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas keluar dari rumah.
“Ini zona tidak nyaman, sudah level tiga. Kita semua sudah harus saling mengingatkan akan bahaya Virus Corona ini,” imbuh, Eko. (aah)