Kenaikan Harga BBM Masih di Kaji Secara Seksama Oleh Pemerintah

Waktu.news | Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam keterangan pers di PT Freeport Indonesia pada kamis (01/09/2022) mengatakan akan mengkaji dengan hati-hati kenaikan harga bbm yang beberapa hari terakhir ramai dibicarakan.

Kenaikan dipicu krisis global inflasi dan lonjakan harga minyak usai melakukan peresmian teknologi 5G mining mimika papua.

Joko Widodo menyatakan masih enggan berbicara banyak soal rencana kenaikan harga bbm bersubsidi jenis pertalite dan solar meski telah mulai menggelontorkan bantuan sosial tambahan hasil pengalihan subsidi bbm alias bansos bbm.

Presiden memastikan rencana kenaikan harga masih dikaji, semuanya masih pada proses dihitung, dikalkulasi dengan penuh kehati-hatian.

Jokowi Minta Pengelolaan PDRB Freeport Dikelola Hati-Hati

Seperti diketahui kedua jenis bbm subsidi ini memang santer dikabarkan akan naik dalam waktu yang dekat, kenaikan bbm ini dipicu karena krisis global yang tidak menentu.

Inflasi dan lonjakan harga minyak dunia, atas dasar tersebut pemerintah juga tengah menggodok revisi peraturan presiden nomor 191 tahun 2014 tentang penyediaan pendistribusian dan harga jual eceran bahan bakar minyak atau bbm yang mengatur pembatasan penerima bahan bakar minyak bersubsidi dan penugasan agar bbm jenis solar subsidi dan pertalite lebih tepat sasaran.

Ini 24 Dokumen Yang Harus Diselesaikan 12 OPD Dalam Revisi RTRW Bolmut

Pada 29 agustus lalu presiden telah menggelar rapat khusus soal bbm di istana negara Jakarta. usai rapat presiden hanya memerintahkan menterinya untuk mengumumkan bantuan sosial tambahan saja sebagai pengalihan subsidi bbm yang nilainya mencapai 24,17 triliun rupiah. (rhp)

Exit mobile version