Selain pesonanya yang memukau, Indonesia juga terkenal dengan ragam kuliner yang menggugah selera. Cara pengolahannya yang unik dan cita rasanya yang memikat, cocok untuk dijelajahi. Terutama jika Anda mengunjungi daerah Palopo, Sulawesi Selatan. Kuliner khasnya layak dicicipi agar liburan Anda tidak hanya menjadi petualangan alam, tetapi juga memuaskan pengecap Anda.
Nah, berikut adalah beberapa kuliner khas Palopo yang sangat direkomendasikan untuk Anda.
1. Pacco
Kelezatan Seperti Sushinya Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan memang kaya akan hasil bumi, termasuk ikan laut segar yang menjadi bahan utama makanan khas mereka. Salah satunya adalah Pacco, yang disebut sebagai “sushi”-nya Sulawesi Selatan. Ikan yang digunakan untuk membuat Pacco sangat beragam dan disesuaikan dengan selera Anda. Ikan tersebut dihidangkan seperti sashimi, yaitu ikan mentah yang dilumuri bumbu untuk menghilangkan bau amisnya.
Proses pembuatan Pacco dimulai dengan membersihkan ikan dari tulang dan kepala. Kemudian ikan direndam dalam air cuka atau air jeruk nipis selama 10 menit. Setelah itu, untuk memberikan cita rasa yang lezat, ditambahkan kacang goreng, cabai, dan garam. Namun, bumbu ini ditambahkan setelah ikan diperas dari jeruk nipis dan diaduk dengan bumbu. Anda dapat mencoba Pacco langsung di Palopo atau membuatnya sendiri di rumah.
2. Ikan Parede
Kombinasi Segar yang Memanjakan Lidah Olahan ikan segar khas Palopo ini terlihat seperti ikan pindang dengan kuah bening yang menggiurkan. Namun, rasa uniknya berasal dari penggunaan asam patikala. Ikan Parede sangat enak jika disantap dengan mangga muda. Jenis ikan yang digunakan biasanya adalah bandeng, lamuru, kakap, dan lainnya, karena ukurannya yang besar. Kepala ikan Lamuru dan Kakap juga sering digunakan dalam pembuatan Parede.
Jika ikan yang digunakan segar, kuahnya pun akan terasa segar. Beberapa bahan akan memberikan rasa manis alami dari protein hewani ini. Yang membuat Parede istimewa adalah kuah bening dengan rasa asam dan pedas yang pas. Asam patikala dan parutan mangga muda memberikan rasa asam yang khas. Asam patikala juga berperan penting dalam menciptakan aroma harum yang menggoda.
Asam patikala, yang dikenal sebagai honje atau kecombrang di daerah lain, memberikan rasa yang berbeda jika menggunakan jenis asam lainnya. Kunci dari hidangan ini adalah penggunaan asam patikala dengan bumbu sederhana dan minimalis. Keahlian memasak juga sangat penting agar rasa yang dihasilkan pas dan seimbang. Parede sangat nikmat jika disajikan dengan nasi dan sambal mangga, yang pastinya akan membuat Anda ketagihan.
3. Lawa
Kesegaran dari Jantung Pisang Jantung pisang, jika dimasak dengan baik, memiliki cita rasa yang tak kalah dengan daging. Selain bisa disajikan dengan kuah santan, jantung pisang juga bisa dijadikan urap khas Palopo. Mirip dengan urap-urap Jawa, sayuran ini dilumuri dengan parutan kelapa yang telah dibumbui. Sedangkan lawa adalah jantung pisang mentah yang disiram air panas dan dicampur dengan ikan mairo mentah.
Meskipun mentah, ikan ini tidak memiliki rasa amis sama sekali. Penambahan ikan mairo bertujuan untuk mempertahankan kandungan protein dalam lawa. Rasanya segar karena menggunakan bahan-bahan mentah dan diperkaya dengan perasan jeruk kasturi. Hidangan ini sangat patut Anda coba, terutama jika disajikan bersama dange atau ruji. Kombinasi dua hidangan ini akan membuat lidah Anda bergoyang dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
4. Dange
Santapan Tradisional yang Selalu Menggoda Dange merupakan kuliner tradisional masyarakat Bugis yang menjadi hidangan sehari-hari. Makanan ini juga selalu hadir dalam berbagai acara, mulai dari pertemuan santai hingga pernikahan. Dange terbuat dari sagu yang dicetak dalam cetakan tanah liat berbentuk kotak. Kemudian dange dipanggang hingga warnanya berubah menjadi abu-abu. Tungku dange diletakkan di atas bara api kayu, bukan menggunakan kompor seperti biasanya.
Inilah yang membuatnya semakin lezat, karena proses memasaknya membuat butiran sagu tidak lengket satu sama lain. Dange kaya akan karbohidrat karena terbuat dari sagu. Selain di Papua, sagu juga merupakan makanan pokok masyarakat Sulawesi. Menikmati dange sangat pas jika disantap dengan Pecco atau Lawa. Kuliner khas Palopo juga kaya akan kandungan vitamin yang baik untuk tubuh.
5. Kapurung
Kelezatan Makanan Kebersamaan Kapurung adalah salah satu kuliner terkenal di Palopo. Meskipun merupakan hidangan tradisional, makanan ini tetap populer hingga kini. Kapurung dikenal sebagai hidangan kebersamaan karena dibuat secara gotong royong, meskipun pembuatannya tidak rumit. Bahan dasar kapurung adalah sagu yang kaya akan karbohidrat, sehingga memberikan rasa kenyang.
Kapurung merupakan warisan dari nenek moyang yang harus dijaga keberlanjutannya. Rasanya lezat dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Selain sagu, kapurung juga mengandung berbagai jenis sayuran. Sehingga makanan ini cocok dikonsumsi oleh semua kalangan. Sayuran seperti bayam, jagung manis, jantung pisang, dan kacang panjang dapat ditambahkan dalam hidangan ini.
Karena banyak digemari, kapurung juga telah menjadi ide bisnis yang sukses. Banyak warung yang menjual kapurung di Sulawesi Selatan. Bahkan di daerah selain Palopo, Anda masih dapat menemukan kuliner khas Palopo ini. Menikmati kapurung ketika masih hangat adalah pengalaman yang paling nikmat.
6. Dampo Durian
Kenikmatan Durian yang Manis Palopo adalah salah satu daerah penghasil durian di Sulawesi, sehingga tidak mengherankan jika Anda menemukan berbagai olahan durian dengan mudah. Bahan dasar durian diolah menjadi berbagai hidangan tradisional, salah satunya adalah dampo durian. Hidangan ini memiliki cita rasa manis yang khas. Dampo durian mirip dengan dodol yang biasa ditemui di Jawa, namun bahan dasarnya adalah durian asli.
Buah durian yang telah dikosongkan dimasak dengan gula merah atau gula aren. Setelah menjadi adonan yang tepat, dampo dapat diolah menjadi berbagai hidangan, seperti digoreng dengan tambahan tepung atau dengan cara lainnya. Saat ini, dampo durian juga banyak dijual secara online, sehingga Anda dapat membelinya tidak hanya di Palopo. Bahkan, Anda juga dapat membuatnya sendiri di rumah karena bahan-bahannya tidak rumit.
Palopo memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dengan Luwu, sehingga hidangan di kedua daerah ini memiliki kemiripan. Hanya dalam waktu 15 menit perjalanan, kedua kota ini sudah terhubung. Hidangan di Palopo umumnya menggunakan ikan laut yang melimpah di Sulawesi Selatan. Selain itu, tambahan sayuran membuat hidangan lebih sehat dan bergizi. Beberapa hidangan bahkan disajikan khusus saat upacara tertentu. (ys)
Berita Kuliner lainnya:
- Hobi Travel Kuliner? 9 Makanan Lezat Khas Wakatobi Ini Wajib Kamu Coba
- Kuliner Gorontalo: Temukan Keunikan dan Kelezatan Makanan Khas Gorontalo
- Rasakan Kelezatan Makanan Khas Manado: Destinasi Culinary Terbaik di Sulawesi Utara
- 28 Makanan Khas Asli Bolaang Mongondow Utara, Sebagian Hampir Hilang dari Masyarakat
- 9 Makanan Khas Bolaang Mongondow Yang Patut Anda Coba