Oknum Aparat Desa di Boltim Diduga Gelapkan Ratusan Juta Dana BLT

WAKTU.news – Seorang oknum Aparat Desa Bulawan di Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur terungkap menggelapkan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.

Tak tanggung-tanggunng, dana BLT DD yang digelapkan pun mencapai ratusan juta rupiah.

Ketua BPD Bulawan, Mulyadi Modeong,
saat ditemui waktu.news, Rabu (4/1/2023), membenarkan adanya dugaan penggelapan dana BLT di desanya.

Menurut Mulyadi, dugaan penggelapan dana desa ini terbongkar lantaran sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hingga akhir tahun 2022, belum menerima BLT selama 6 bulan.

“Kejadian ini ada berbagai macam verisi. Ada yang bilang dana ini sudah lama dia ambil, ada yang bilang sudah akhir tahun. Yang pasti, saya baru dengar informasi ini pada tanggal 1 Januari 2023,” kata Mulyadi Modeong.

Mulyadi mengungkapkan, oknum aparat desa yang diketahui berinisial SL, mengaku bahwa dana BLT DD tersebut telah dipakainya.

“Saya kroscek ke yang bersangkutan. Apa benar isu yang berkembang, dana ini sudah cair tapi belum direalisasikan. Dia sudah mengakui,” ungkapnya.

Lebih lanjut Mulyadi mengungkapkan, dugaan penyelewengan dana desa ini rupanya bukan hanya BLT saja. Menurutnya, terdapat sejumlah dana program kegiatan yang telah di tarik namun belum direalisasikan.

“Saya tanya, dana-dana apa saja yang kamu sudah di tarik itu tapi belum di realisasikan. Dia (oknum) bilang dari semua pos,” ungkap Mulyadi.

Kepala Desa Bulawan (Pj), Zulkifly Lahay ketika dikonfirmasi tak menapik adanya dugaan penggelapan dana BLT yang dilakukan oleh salah satu oknum aparatnya.

“Di total dari pencairan bulan 7 sampai bulan 12, itu 148 juta rupiah. Karena 300 ribu di kali 82 penerima, di kali 6 bulan,” kata Zulkifly Lahay.

Zulkifly menjelaskan, dugaan penggelapan dana BLT ini mulai mencuat usai ia di lantik sebagai penjabat Kepala Desa Bulawan pada tanggal 21 Desember 2022.

Zulkifly mengaku kaget setelah ia mengetahui masyarakatnya mulai resah dengan pencairan BLT.

“Ini kan saya belum tahu kalau ada tunggakan 6 bulan BLT belum disalurkan. Ketika dia (oknum) bilang sudah akan cair, jadi saya kumpul masyarakat dan saya sampaikan tenang saja karena pencairan sedang di urus. Tanggal 29 saya sudah mulai curiga. Nanti setelah tanggal 30 malam, dia mengaku setelah saya mencari data di MPD dan di Bandan Keuangan,” jelasnya.

Meski begitu, Zulkifly mengungkapkan oknum SL miminta kesempatan dan berjanji bahwa 82 KPM tetap akan menerima BLT.

“Saat ini sudah ada sekitar 41 KPM telah menerima BLT. Masing-masing menerima uang sebesar Rp 1.800.000,” terangnya.

Zulkifly juga menambahkan, dugaan penyelewengan dana desa lainnya akan dimintai pertanggungjawabannya setelah dana BLT selesai di pertanggungjawabkan oleh oknum. (aah).

Warga Desa Iyok Beber Sejumlah Penyelewengan Dana Desa

Exit mobile version