Pemerintah Desa Atoga Timur Gelar Musyawarah Desa Tetapkan APBDes 2025

Pemerintah Desa Atoga Timur, Kecamatan Motongkad, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, menggelar Musyawarah Desa (Musdes) pada Jumat (21/3/2025).

Musdes ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Kepala Desa Atoga Timur, Djohar Redjeb, bersama Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Abdullah Sineke, beserta seluruh anggota BPD.

Tak cuma itu, hadir pula Sekretaris Desa, Novita Karawan, perangkat desa, serta perwakilan dari berbagai lembaga masyarakat desa, termasuk Ketua Rukun Tetangga (RT), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), dan kader posyandu.

Musyawarah ini digelar untuk menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2025.

Suasana saat musyawarah desa penetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2025.

Dalam musyawarah tersebut, disepakati bahwa total pendapatan dalam APBDes 2025 mencapai Rp 1.094.383.000. Anggaran ini akan digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan desa.

Salah satu program utama dalam APBDes 2025 adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan kepada 24 penerima manfaat. Selain itu, 20% dari anggaran dialokasikan untuk program ketahanan pangan dengan nilai Rp 142 juta. Pemerintah desa juga menyiapkan dana santunan duka sebesar Rp 12 juta yang akan diberikan kepada enam penerima.

Pj Kepala Desa Atoga Timur, Djohar Redjeb, menekankan pentingnya penggunaan anggaran yang tepat sasaran agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“BLT tetap menjadi prioritas karena membantu masyarakat yang kurang mampu. Selain itu, ketahanan pangan juga menjadi perhatian utama guna meningkatkan kemandirian desa dalam sektor pertanian dan peternakan,” ujar Djohar Redjeb.

Pj Kades Atoga Timur Djohar Redjeb (tengah) dan Ketua BPD Abdullah Sineke (kiri) saat menggelar Musdes penetapan APBDes Atoga Timur 2025.

Selain program tersebut, desa juga mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan dan perumahan. Sebanyak Rp 20 juta disiapkan untuk beasiswa bagi empat orang penerima, sementara Rp 40 juta dialokasikan untuk pembangunan empat unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

“Kami ingin memastikan bahwa program ini benar-benar bermanfaat. Beasiswa diberikan untuk mendukung generasi muda dalam menempuh pendidikan, sedangkan bantuan RTLH bertujuan untuk meningkatkan kualitas hunian masyarakat yang kurang mampu,” tambah Djohar Redjeb.

Pemerintah Desa Atoga Timur berharap dengan adanya APBDes 2025, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dan pembangunan desa berjalan lebih optimal sesuai dengan kebutuhan serta aspirasi warga. (Bss)

Exit mobile version