Tutuyan, WAKTU.news – Peran wakil ketua DPRD Bolaang Mongondow Timur Medy Lensun terhadap pembangunan dan kemajuan daerah nyata adanya.
Betapa tidak, setelah memperjuangkan lebih dari 1.600 siswa SD, SMP, dan SMA mendapatkan beasiswa PIP dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kontribusi Medy Lensun dalam pembangunan dan kemajuan desa juga sungguh besar.
Berkat Medy Lensun, Boltim menjadi satu dari dua daerah di Sulawesi Utara yang masuk program smart village atau desa cerdas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh salah satu ASN, bekas pejabat di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Boltim belum lama ini.
Menurutnya, meski pemerintah kabupaten memiliki organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait langsung dengan Kemndes PDTT, tetapi tanpa peran anggota DPRD khususnya Medy Lensun, program desa cerdas itu bisa saja jatuh ke daerah lain.
Kata dia, 20 desa di Boltim kini akan kecipratan anggaran miliaran rupiah dari program desa cerdas berbasis digital Kemendes PDTT.
“Memang program Kemendes, tapi kalau tidak ada yang pergi mengambil, bagaimana? Soal kinerja, saya kira PMD dan DPRD sama-sama punya andil, tetapi andil DPRD sangat besar,” ujar ASN yang enggan namanya disebut.
Meski begitu, Medy Lensun tidak hanya berjuang sendirian, kata ASN itu. Medy didampingi anggota dewan lainnya seperti Fuad Landjar, Muhammad Jabir dan Revi Lengkong.
“Mereka pergi dua kali sampai bisa mendapatkan program itu. Setelah program ada, DPRD tidak ikut campur lagi karena itu sudah menjadi tugas Dinas, tapi kan mereka yang cari bahan mentahnya, PMD tinggal masak,” terangnya.
Kepala Dinas PMD Boltim, Hendra Tangel, ketika ditemui waktu.news, Rabu, (14/9/2022), tak menampik hal tersebut. Ia mengatakan, 20 desa yang masuk program desa cerdas Kemendes PDTT memang merupakan hasil perjuangan DPRD pada tahun 2021, saat dirinya belum menjabat sebagai kepala dinas.
“Saya juga baru tahu ketika di RDP, bahwa ini hasil lobby DPRD. Sehingga di Sulawesi Utara cuma ada dua daerah yang dapat, Bolaang Mongondow Timur dan Minahasa,” katanya.
“Makanya saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang sudah berupaya, karena apapun bentuk perjuangan itu, ujung-ujungnya untuk masyarakat,” sambungnya.
Hendra juga menambahkan, 4 orang Duta Desa pendamping Smart Village Kabupaten Boltim hasil seleksi Kemendes PDTT telah ada.
“Duta desa sudah ada, hasil seleksi kementerian. Mereka baru saja menyelesaikan orientasi pengenalan tugas, dan mungkin bulan depan mereka akan mengikuti Bimtek,” tambahnya. (Red)
Berita Terkait;
- Sebanyak 20 Desa di Boltim Bakal Dapat Program Smart Village
- Hebat! Medy Lensun Perjuangkan Ribuan Siswa di Boltim Dapat Beasiswa PIP