Persaingan Sengit Pilwako Kotamobagu: Siapa Calon Unggulan Partai?

Warga Menantikan Pengumuman Resmi dari Partai Politik

Pemilihan wali kota Kotamobagu akan menjadi pertarungan yang sengit. Warga antusias menantikan siapa saja calon yang akan diusung oleh partai politik di pusat kekuasaan Bolaang Mongondow Raya (BMR).

Dari hasil pleno penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotamobagu, hanya dua partai yang memenuhi syarat untuk mengusung calon, yaitu PDIP dengan 9 kursi dan PKB dengan 5 kursi. Sementara partai lain seperti Nasdem dengan 4 kursi, Hanura dengan 3 kursi, Golkar dengan 2 kursi, Demokrat dengan 1 kursi, dan PPP dengan 1 kursi harus berkoalisi untuk bisa mencalonkan kandidat. Setiap partai harus memperoleh minimal 20 persen dari 25 kursi yang tersedia di DPRD Kotamobagu untuk mendapatkan tiket mengusung calon dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Dilansir dari Manadopost menyebutkan bahwa dr. Weny Gaib adalah calon wali kota yang paling siap. Dia telah mendapatkan mandat dari PKB untuk maju dalam Pilwako dan sedang menjalin komunikasi dengan beberapa partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ketua DPC PKB Kotamobagu, Jusran Deby Mokolanot, menyatakan, “Mandat dari PKB telah diberikan kepada dr. Weny Gaib untuk melakukan sosialisasi dan konsolidasi baik secara internal maupun eksternal. Kami berharap ini menjadi momentum bagi PKB untuk mengusung salah satu kader terbaik untuk mengabdi kepada rakyat Kotamobagu.”

Di sisi lain, PDIP masih bingung memilih antara dua kader potensial, Nayodo Koerniawan dan Meiddy Makalalag. Hal ini membuat para kader dan simpatisan PDIP semakin bingung dan saling mengklaim bahwa partai telah memberikan mandat pencalonan kepada jagoan masing-masing. Menariknya, ada isu bahwa PDIP telah menyiapkan calon alternatif yaitu Dr. Asripan Nani MSi, yang elektabilitasnya naik signifikan akhir-akhir ini.

Sekretaris DPC PDIP Kotamobagu, Royke Kasenda, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan resmi dan SK dari DPP. Saat ini masih dilakukan survei oleh DPP terkait pencalonan wali kota. “Siapapun yang mendapatkan mandat dari DPP akan didukung penuh oleh pengurus dan kader PDIP,” ujar Kasenda. Ia juga menambahkan bahwa DPC PDIP Kotamobagu telah menyepakati untuk mengusulkan satu nama calon wali kota yaitu Meiddy Makalalag, serta beberapa nama calon wakil wali kota termasuk Nayodo Koerniawan.

Kemungkinan poros ketiga bisa saja terbentuk dari Partai Nasdem. Beberapa kader partai ini juga dipersiapkan untuk Pilwako 2024, seperti ketua Partai Nasdem Kotamobagu Syarifuddin Mokodongan, Anggota DPR-RI Kamran Muchtar, anggota DPRD Provinsi Sulut Alfian Bara, dan Nasrun Koto. Partai Hanura, di bawah kepemimpinan Agus Suprijanta, juga berpotensi kuat dengan 3 kursi di DPRD Kotamobagu.

Partai Golkar juga masih berpeluang mengusung calon dengan syarat meyakinkan beberapa partai untuk berkoalisi. Nama-nama seperti Aditya Anugerah Moha, Rasky Mokodompit, dan Herdy Korompot berpeluang diusung dalam kontestasi Pilwako. Selain itu, ada nama Tahlis Gallang SIP MM, mantan Sekretaris Kota Kotamobagu, yang dianggap sebagai figur realistis untuk maju dalam Pilwako. Prestasinya dalam memperbaiki sistem birokrasi di tiga daerah di BMR membuatnya berpengaruh di Kotamobagu.

Nama Abdullah Mokoginta juga mencuat di kalangan birokrat. Saat ini menjabat sebagai Plt Sekretaris Kabupaten Bolmong, ia kerap dikaitkan dengan Pilwako Kotamobagu. Sosok yang pernah menjadi Karo Administrasi Pemprov Sulut ini merupakan tokoh masyarakat yang sangat disegani.

Di kalangan pengusaha, beberapa nama diincar partai politik karena memiliki finansial yang kuat untuk mendukung pencalonan. Suryani Soepredjo Mokoagow, Samuel Porung, David Budiman, dan Norma Ali Paputungan adalah beberapa nama pengusaha yang berpotensi maju dalam Pilwako. Suryani Soepredjo, yang merupakan kakak dari mantan Bupati Bolmong Dra. Yasti Soepredjo Mokoagow, saat ini dilirik oleh partai politik. Samuel Porung, Bendahara Sinode GMIBM, juga berpeluang besar merapat ke PDIP. David Budiman, pemilik Dragon Swalayan, telah lama digadang-gadang sebagai kandidat potensial sejak Pemilihan wali kota tahun 2013 dan 2018. Kedekatannya dengan berbagai tokoh masyarakat, agama, dan pemuda di Kotamobagu membuat namanya melejit. Norma Ali Paputungan, seorang pengusaha butik, juga dikenal baik di kalangan emak-emak.

Pengamat politik Kotamobagu, Derek Panambunan, mengungkapkan bahwa Pilwako Kotamobagu memiliki gengsi tersendiri sebagai pusat pemekaran BMR. Menurutnya, banyaknya figur yang siap bertarung mencerminkan minat dan keinginan kuat untuk berkontribusi dalam memimpin dan mengembangkan Kota Kotamobagu. Ia menambahkan bahwa persaingan dalam pemilihan wali kota Kotamobagu diprediksi akan sangat ketat, mengingat beragamnya latar belakang dan pengalaman para calon. “Masyarakat Kotamobagu diharapkan memperhatikan dengan saksama profil dan visi para calon wali kota untuk membuat keputusan bijak dalam memilih pemimpin demi masa depan yang lebih baik bagi Kota Kotamobagu,” pungkasnya.

Exit mobile version