Prediksi UPTD PPA Boltim: Tren Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Meningkat Drastis di Tahun 2024

Angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun 2024 di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, diperkirakan akan mengalami lonjakan tinggi.

Prediksi ini berdasarkan data kasus yang ditangani oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Boltim.

Kepala UPTD PPA Boltim, Wenda Arif, mengungkapkan bahwa sepanjang Januari hingga Juli 2024, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mencapai 53 kasus. Dari jumlah tersebut, 22 kasus di antaranya merupakan kekerasan seksual, termasuk persetubuhan dan pencabulan.

“Yang paling menonjol kekerasan seksual. Kalau kekerasan sesksual ini lebih ke cabul dan persetubuhan,” ungkap Wenda Arif kepada wartawan pada Rabu (17/7/2024) siang di ruang kerjanya.

Wenda juga menyampaikan bahwa jumlah kasus yang ditangani oleh UPTD PPA Boltim pada tahun 2022 sebanyak 92 kasus, dan pada tahun 2023 menurun menjadi 69 kasus.

Meski secara matematis, angka tersebut menunjukkan penurunan. Namun, dia mengaku angka itu tidak sepenuhnya mencerminkan realita karena kemungkinan banyak kasus yang tidak dilaporkan.

“Sebenarnya kami tidak bisa mengatakan ini menurun, walaupun pada tahun 2022 92 kasus, tahun 2023 69 kasus. Sebenarnya kalau dihutung angkanya menurun, tapi kan kita tidak pernah tahu yang tidak melapor,” jelas Wenda.

Wenda menambahkan, banyaknya jumlah kasus yang ditangani pada semester pertama tahun ini mengindikasikan bahwa kemungkinan jumlah kasus yang akan ditangani pada tahun 2024 bisa mencapai seratusan kasus.

“Sekarang ini sudah ada 53 kasus, padahal baru pertengahan tahun. Kemungkinan akan mencapai seratus di tahu ini,” tandasnya. (aah)

Exit mobile version