Strategi dan Tantangan: Membaca Langkah Politik PDIP dan PPP di Pilkada Bolmut 2024

Bunyi nyaring genderang perang Pilkada telah di tabuh, seiring dengan kemeriahan dan uforia para pendukung calon yang sudah terasa. Tak terkecuali, di Bolaang Mongondow Utara semua partai politik dan para kandidat sudah bersiap memasuki arena demi memenangkan pilkada sekaligus memenangkan kursi kekuasaan secara politik selama lima tahun. Pilkada Bolaang Mongondow Utara belakangan menjadi sangat ramai sebab bagi beberapa partai politik dan kandidat calon, ini sudah menjadi pertaruhan harga dan diri. Itu terlihat dari betapa ketatnya persaingan para kandidat untuk mendapatkan tiket dari partai politik. Saling adu strategi dilakukan bahkan sampai pada level komunikasi politik tingkat nasional.

Saya melihat ada dua hal baru dan menarik di pilkada Bolmut tahun ini.

Pertama, pilkada tahun ini melahirkan figur-figur muda yang memiliki potensi Sumber Daya Manusia dengan berbagai macam latar belakang. Kita akan menyaksikan kerja-kerja Intelektual, para calon yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, pengetahuan luas, dan kemampuan analitis yang mendalam. Mereka yang akan membawa dampak informasi positif di era masyarakat moderen. Maka harapan demokrasi yang lebih baik yang kita cita-citakan bersama akan terwujud ditengah informasi serupa hujan yang di guyur deras dan membawa dampak opini publik yang buruk ini.

Kedua, di era yang disebut para pengamat sebagai era digital atau internet of thinking, kita sedang menyaksikan kerja-kerja tim sukses yang memanfaatkan jaringan kerja relawan secara masih yang melibatkan internet. Tidak seperti biasanya, relawan yang hanya bertugas mengumpulkan masa. Di era yang serba menggunakan digital ini, internet digunakan oleh elemen sosial kita untuk membangun konsolidasi politik. Termasuk tim sukses yang berbondong-bondong menawarkan produknya kepada publik, maka perang gagasan visi dan misi pembangunan terbentuk di sosial media.

Terhitung sampai dengan pendaftaran pada tanggal 27 – 29 Agustus mendatang, partai politik yang sudah mengeluarkan form B1KWK yang akan digunakan paslon untuk mendaftar ke KPU adalah PDIP, dengan pasangan calon Dr. Sirajudin Lasena, SE., M.Ec.Dev (SJL) dan Widiastuti Posangi, SH, MH (WP), keduanya adalah birokrat yang masih bertugas dan berstatus Pegawai Negeri Sipil. Bagi PDIP Pilkada Bolmut adalah arena tempur yang harus dimenangkan, dengan apapun metodenya, sekalipun mati-matian. Ini dibuktikan dengan pembatalan Ketua DPC PDIP Bolmut Drs, H Amin Lasena MAP (AL) yang mulanya digadang-gadang kemudian menggantinya dengan Penjabat Bupati SJL sebagai Calonnya.

Amin Lasena adalah figur yang sudah bertaruh banyak hal untuk PDIP. Mengantarkan PDIP menjadi partai pemenang pada pilkada 2018 dan membawa PDIP sebagai pemenang pemilu 2019 dan 2024. Pada akhirnya kebesaran hati seorang Amin Lasena untuk bertarung pada pilkada 2024 kandas, partai memilih seseorang yang datangnya dari buah kemurnian tangan dingin Amin Lasena. Tidak lain adalah saudara kandungnya yang hari ini menjadi Penjabat Bupati Bolmut. Tentu ini menjadi sangat beralasan, mengingat PDIP mengalami kekalahan pada Pilpres 2024. Sekalipun PDIP menjadi peraih suara terbanyak Pemilu 2024, PDIP harus memastikan bahwa kekuatan politiknya dengan bisa menghasilkan kekuasaan disetiap Provinsi, kabupaten dan kota pada pilkada 2024. Saya teringat kata ilmuwan politik Amerika Serikat sekaligus pencetus teori komunikasi Harold Lasswell. Kata Lasswell, politik adalah siapa mendapatkan apa, kapan dan bagaimana (who gets what, when and how). Begitulah pemenang diarena politik, ialah dia yang memahami siapa dirinya, mengenali kekuatan lalu mengeluarkan strategi paling jitu.

PDIP dengan percaya diri sudah memastikan sikap politiknya dengan mencalonkan SJL sebagai kepala daerah, ini justru menjadi bumerang. Saya justru sangat khawatir dengan tidak dicalonkannya ketua DPC PDIP Amin Lasena sebagai kepala daerah membuat formasi diakar rumput baik pengurus maupun simpatisan PDIP memilih pilihan politik yang lain. Apalagi dimedia sosial saya melihat kedua kelompok yang berdiri di masing-masing pihak menjadi sparing partner.Belum lagi ditambah pekerjaan rumah PDIP hari ini yang belum firm and clear siapa yang akan menjadi pimpinan DPRD. Apakah PDIP Bolmut akan berbaris rapih atau tidak, semuanya akan terjawab beberapa bulan mendatang.

Disisi lain sama halnya dengan PDIP, Partai PPP Bolmut juga menjadi representatif dengan memenuhi syarat parliamentary threshold sebesar 20% ambang batas perolehan kursi di DPRD, yaitu raihan lima kursi dari dua puluh kursi DPRD sehingga bisa mengusung pasangan calon walaupun tidak berkoalisi. Di Bolmut partai PPP menjadi partai yang berkuasa selama sepuluh tahun terakhir, prestasi kepala daerah dua periode dengan kekuatan politik yang sudah dibangun sejak lama. Partai PPP dengan pengalaman menjalankan kekusaan dua periode tentu masih memilik legitimasi dan basis konsituen yang konkret, terlebih yang berada di daerah pemilihan (dapil) Bolangitang bersatu (Bolangitang Barat dan Bolangitang Timur) yang tercatat memiliki daftar pemilih terbanyak. Di tambah kehadiran sosok Depri Pontoh yang hari ini with full force menjadi nahkoda yang akan membabwa kapal besar PPP berlayar tentu tidak bisa disepelekan. Di beberapa tempat, saya pernah mewawancarai orang-orang yang mengakui bahwa Depri Pontoh sebagai politisi ulung dengan segudang pengalaman.

Jika politik ibarat pertempuran hidup dan mati di medan perang, maka seorang politisi memerlukan jenderal perang yang bisa dijadikannya sebagai penunjuk jalan dan cara berperang agar tidak tertembak lalu mati.

Beberapa bulan lalu berbagai media online memberitakan seorang nama muncul dari partai PPP untuk menjadi kandidat calon kepala daerah pada pilkada Bolmut 2024. Berita itu secara masif menyebar, seorang anak muda, pengusaha dan pernah meniti karir sebagai PNS lalu memilih mundur. Mohamad Aditya Pontoh (MAP) merupakan putra sulung mantan Bupati Bolmut Depri Pontoh adalah gambaran hidup seorang penerus. Jika dilihat, PPP sangat serius melakukan konsolidasi masif untuk memuluskan ikhtiar MAP dalam pilkada 2024. Belakangan PPP sudah melakukan komunikasi politik dengan berbagai partai politik lainnya, termasuk digadang-gadang akan berkoalisi dengan PDIP.

MAP bisa berbangga diri dengan kondisi dan situasi politik lokal hari ini, pasalnya dengan modal ketenaran sosok Depri Pontoh yang tidak lain tidak bukan adalah ayahnya, nilai tawar MAP sebagai calon kepala daerah sudah didalam genggaman tangan. Dengan rentan waktu yang cukup lama itu, sepuluh tahun kekuasaan yang pernah dipimpin oleh Depri Pontoh sebagai Kepala Daerah memastikan lancarnya agenda-agenda politik MAP kedepan. Misalnya lirikandukungan para pemodal, pengusaha, pengaruh, media masa, dan berbagai elemen yang sampai saat ini masih bisa di datangi Depri Pontoh untuk ditagih balas budinya.

Bagi saya, pilkada tahun ini, bisa saja menjadi ruang alternatif bagi Depri Pontoh dan PPP agar bisa mempertahankan kekuasaan politik. Jika pilkada adalah arena percaturan politik, kita semua akan menanti-nanti bagaimana kelihaian Depri Pontoh sebagai politisi ulung untuk mengarahkan bidak caturnya. Sejauh ini saya melihat langkah-langkah PPP masih sangat meyakinkan untuk terus mendorong MAP sebagai calon kepala daerah. Jikapun pada akhirnya MAP akan bertengger sebagai calon wakil kepala daerah dan bukan sebagai kepala daerah, kita bisa memastikan bahwa itu adalah tawaran yang tidak bisa ditolak oleh PPP juga Depri Pontoh. Satu hal yang pasti adalah, Depri Pontoh telah memainkan strategi yang hanya dia sendiri yang tahu awal dan akhirnya.

Lalu, bagaimana dengan sikap partai politik lainnya di Bolaang Mongondow Utara ?

Partai Perindo membuat poros sendiri bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendukung Suriansyah Korompot dan Ramses Sondakh. Perindo dan PKB jika digabungkan sebagai koalisi memiliki empat kursi yang memenuhi syarat ambang batas perolehan kursi di DPRD. SK – RS adalah anggota DPRD dan pernah menjabat DPRD Bolmut yang tidak terpilih lagi pada Pileg 2024. Suriansyah mewakili dapil Kaidipang-Pinogaluman sementara Ramses Sondakh sebagai Ketua DPC PKB mewakili dapil Bolangitang Barat-Bolangitang Timur. Dimata saya pasangan calon SK – RS ini adalah pasangan calon yang cukup berani melawan gempuran politik lokal dan nasional yang sampai saat ini tidak menentu.

Keduanya memiliki tim work yang rapih memainkan isu-isu dengan sisi kreatifitas diatas rata-rata. Walaupun pasangan calon yang di usung oleh partai Perindo dan PKB ini belum mendapatkan form B1KWK dari kedua partai tersebut, SK – RS bermodalkan kematangan komunikasi politik berusaha meyakinkan kepada publik bahwa keduanya layak menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah. SK – RS serupa kapal selam yang bergerak diam-diam menyelami samudera luas. Menyergap kekuatan penuh, melobi dan bernegosisasi, serta mengetuk pintu tokoh-tokoh penting. Paslon SK – RS ini bergerak diam-diam meyakinkan para elite dan tokoh nasional agar bisa mendapatkan rekomendasi.

Tentu disamping itu, keduanya berupaya memastikan sejumlah jejaring yang bisa mengamankan logistik pertarungan. Pendaftaran kepala daerah tinggal menghitung hari, apakah SK – RS mendapatkan tiket untuk bertarung pada Pilkada Bolmut 2024, itu ditentukan seberapa lihai SK – RS memainkan perannya. Jika pada akhirnya keduanya tidak mendapatkan rekomendasi, maka predikat untuk SK sebagai tokoh politik Bolmut dengan kemampuan komunikasi politiknya perlu di pertanyakan kembali!Faktor tersebut juga akan mempengaruhi eksistensi SK dan RS di panggung politik Bolmut sebatas folowers.

Sejak tahun 2022 nama Dr. Drs. Asripan Nani, M.Si (AN) di sebut-sebut sebagai calon kepala daerah. Kini di tahun 2024, Asripan Nani membuktikan dirinya sebagai kandidiat kuat. Nama Asripan Nani terang benderang di perbincangkan partai-partai politik,mengikuti karirnya sebagai birokrasi. Sebagai PNS yang memulai karir dari level paling bawah hingga mentereng sebagai Penjabat Walikota Kotamobagu membuat AN disuguhkan peluang mencalonkandiri sebagai kepala daerah. Semua tahu namanya dibahas di media masa. Dibeberapa media lainnya memberitakan bahwa Dr. Drs. Asripan Nani, M.Si (AN) akan di dampingi Dr. Arter Datunsolang M.Si (AD) pada pilkada Bolmut. Untuk bisa bertarung pada pilkada Bolmut 2024, tentu dalam waktu yang singkat sebelum pendaftaran oleh KPU, keduanya sudah harus memastikan tiket yang didapatkan daripertai politik.

AN – AD sejauh ini menjadi pasangan calon yang dilirik oleh beberapa partai, diantaranya adalah Golkar, Demokrat dan PAN. Jika kita menganalisis lebih dalam, AN adalah sosok yang sangat dekat dengan Golkar. Pada masa lalu, AN tumbuh sebagai birokrat yang berideologi karya-kekaryaan. Besar ditangan seorang Ibu Pemekaran Marlina Moha Siahaan membuat AN bisa melakukan peran-peran strategis. Selain itu AN – AD adalah aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yaitu organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia. Tercatat hari ini keduannya adalah pimpinan organisasi alumni HMI, AN sebagai MW Kahmi Sulawesi Utara dan AD sebagai MD Kahmi Bolaang Mongondow Utara. Bekal networking dan jejaring kerja yang dimiliki keduannya membawa AN – AD dengan mudah melakukan komunikasi politik di level nasional, yang kebanyakan alumni organisasi yang sama adalah petinggi-petinggi partai Golkar. Tentu ini juga dipengaruhi oleh kemampuan leadership keduanya.

AN juga secara emosional memiliki kedekatan dengan Saiful Ambarak, S.Pd.i sebagai ketua Golkar Bolmut. Dibeberapa kesempatan keduanya terlihat akrab bersama-sama dalam moment tertentu dan saling berkordinasi untuk sejumlah agenda penting. Kedekatan Asripan Nani dan Saiful Ambarak mengantarkan nama besar AN masuk sebagai salah satu calon yang direkomendasikan untuk di survey partai Golkar. Dengan sikap Golkar Bolmut yang sampai dengan saat ini tidak mencalonkan kadernya di pilkada Bolmut, peluang besar AN – AD untuk mendapatkan tiket Golkar di pilkada Bolmut sangat besar. Saya pikir, jika Golkar pada akhirnya menaruh amanah politik kepada AN – AD, ini menjadi modal yang besar bagi AN – AD untuk memenagkan pilkada Bolmut. Sudah tidak perlu diragukan lagi potensi Saiful Ambarak bisa menjadi penentu kepada siapa kemenangan akan berpihak. Tidak bisa di pungkiri, Saiful Ambarak memiliki basis konsituen sektoral baiksecara pribadi maupun partai Golkar secara umum. DI DPRD Golkar mendapatkan tiga kursi dari dua puluh kursi.

Selain Golkar, AN – AD juga perlu memastikan mengantongi tiket partai Demokrat dan PAN. Jikapun pada akhirnya An – AD mendapatkan tiket dari PAN, pertanyaan yang mendasar apakah AN – AD akan berhasil mendapatkan tiket Demokrat ?

Penting hari ini ketika melihat Pilkakda Bolmut kita tidak boleh mengesampinggan satu nama penting. Sosok Drs. Hi. Hamdan Datunsolang, M.M (HD), ketua Demokrat Bolmut yang setiap perhelatan politik selalu memiliki efek sektoral yang berarti. Pasca kekalahannya pada pertarungan pilkakda 2013, HD adalah tokoh yang bertahun-tahun tidak pernah tampil di panggung politik secara masif namun selalu membawa dampak efek kejut bagi panggung politik lokal. Sebaik-baiknya para politisi melakukan manuver pasti akan berpikir dua kali untuk berhadap-hadapan terbuka dengan HD. Segudang pengalaman, prestasi dan basis pemilih yang sampai saat ini masih relevan.

HD digadang-gadang akan bertarung di pilkada Bolmut. Benar dan tidaknya, pada saatnya tiket demokrat B1KWK lah yang akan menjawab. Apakah rekomendasi itu di tujukan untuk HD atau kepada AN – AD. Jika pada akhirnya tiket Demokrat diberikan kepada AN – AD, maka HD menunjukan sikap kenegarawannya kepada publik. Dari generasi ke generasi akan mengingat sosok HD sebagai tokoh, fathers of developmentyang mengedepankan keikhlasan dan kesejukan hati.

Perjalan AN – AD memang tidak mudah ketika mendapatkan amanah untuk bertarung pada pilkada Bolmut 2024. Seperti biasa tidak sedikit sentimen negatif yang akan berdatangan. Bukan hanya kepada AN – AD tetapi kepada semua calon yang akan bertarung. Tetapi satu hal yang membuat paslon AN – AD ini di unggulkan, saya melihat keduanya memiliki barisan yang rela bekerja lalu mengantarkan segenap informasi tentang AN – AD agar diperbincangkan banyak orang. Dengan begitu agenda-agenda politik AN – AD akan lebih bergema.

Tanggal 27 – 29 Agustus 2024, KPU akan mengumumkan daftar nama calon yang akan bertarung di pilkada Bolmut 2024. Dengan nama-nama yang muncul hari ini, satu hal yang harus kita pastikan bersama-sama, yakni banyak hal pada pilkada yang harus di dorong dan perbaiki. Utamanya adalah pilkada harus menjadi pertarungan gagasan dan visi-misi pembangunan. Pilkada yang tidak lagi sebatas ajang menawarkan janji-janji, pilkada yang bukan hanya sebatas perebutan kekuasaan dengan berbagai cara, pilkada yang bukan hanya berdampak keuntungan bagi sekelompok orang yang memasang taruhan dan akan memanen keuntungan ketika menang. Pilkada harus dijadikan sebagai tempat untuk memelihara harapan-harapan, pilkada yang melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas. Pada akhirnya pilkada Bolmut 2024 adalah kesempatan melahirkan kepala daerah yang rela berkorban demi kepentingan rakyatnya.

Jika kita tidak lagi mau menelan pil pahit pada pilkada ini, dengan tegas tentukan pilihan sebaik-baiknya pilihan yang rasional. Pilihan yang akan membawa pengaruh pada tujuan kemajuan dan perubahan Bolaang Mongondow Utara.

MOHAMAD RIFKI TEGILA, S.Pd., M.Pd
Ketua Umum PB KPMIBU 2023.
Golkar Institut 2023.

Exit mobile version