Tim Penentuan Awal Bulan Kementerian Agama (Kemenag) merilis hasil pemantauan petang ini terkait posisi hilal di Indonesia.
Menurut standar MABIMS (3-6,4) pada tanggal 29 Sya’ban 14445 H/10 Maret 2024 M, hilal di seluruh NKRI masih belum mencapai kriteria minimum dengan ketinggian 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Sehingga, 1 Ramadhan 1445 H diprediksi jatuh pada hari Selasa Pon, tanggal 12 Maret 2024 M menurut hisab.
Tradisi penentuan awal bulan seperti Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah di Indonesia telah mengadopsi metode rukyat dan hisab. Hisab berfungsi sebagai sumber informasi sedangkan rukyat sebagai konfirmasi.
Pada tanggal rukyat, 10 Maret 2024 M, ketinggian hilal di seluruh NKRI berkisar antara -0,33 derajat hingga 0,88 derajat dengan elongasi antara 2,26 derajat hingga 2,29 derajat. Namun, belum satupun wilayah NKRI, termasuk Kota Sabang di Provinsi Aceh, memenuhi kriteria imkan rukyat MABIMS (3-6,4). Oleh karena itu, secara teoritis, kemungkinan besar hilal menjelang awal Ramadan 1445 H pada tanggal rukyat tersebut tidak akan teramati karena masih berada di bawah kriteria yang ditetapkan.
- Penentuan Awal Ramadan 1445 H: Sidang Isbat Kemenag Gelar Format Hybrid untuk Kepastian Ibadah
- Kriteria Baru MABIMS Sebagai Titik Temu Tetapkan Lebaran Idul Adha 10 Juli 2022