Tragis! Remaja Tewas Terjatuh dari Pohon Saat Menangkap “Kuse” di Pantai Batu Buaya Boltim

Seorang remaja laki-laki berusia sekitar 18 tahun berinisial VM tewas setelah terjatuh dari pohon saat hendak menangkap seekor kuse atau kuskus.

Peristiwa ini terjadi di kawasan objek wisata Pantai Batu Buaya, Desa Iyok, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, pada Senin (24/6/2024) sore.

Menurut keterangan saksi mata, korban sedang memanjat pohon untuk menangkap seekor kuse yang terlihat di atasnya. Namun, nahas, diduga dahan yang diinjaknya patah dan ia pun terjatuh dari ketinggian 6-7 meter.

“Dia mau mengambil kuse. Kuse itu sudah besar sekali. Dia ingin menjatuhkannya. Tinggi pohon itu seperti tiang bendera (di puskesmas Nuangan). Pokoknya 7 atau 6 meter,” ujar Cun Mokodompit, salah satu karyawan objek wisata Pantai Batu Buaya kepada wartawan.

Lanjutnya, korban yang juga merupakan karyawan di objek wisata Pantai Batu Buaya itu sempat dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) terdekat, namun dinyatakan meninggal dunia.

“Dia karyawan. Kalau di karyawan dia bagian pondok. Usianya kira-kira 17 atau 18 tahun, baru lulus SMA tahun 2024 ini. Identitas (KTP) tidak ada, tasnya ada di sana (pantai batu buaya), soalnya begitu jatuh, panik, kami langsung membawanya kemari (Puskesmas). Kronologis jatuhnya kami tidak tahu, yang kami tahu saat sudah jatuh,” jelas Cun Mokodompit.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di Puskesmas Nuangan, korban mengalami patah di kedua tangannya dan trauma di batang leher yang cukup parah.

“Luka tidak ada, cuman ada patah di bagian lengan kiri dan kanan. Kemudian kami curiga ada trauma batang leher atau patah batang leher. Jadi, kalau manusia patah batang leher langsung syok” ujar dr. Sri Wahyuningsi.

Dia menambahkan, meskipun tim medis telah berupaya semaksimal mungkin dengan cara memasang oksigen dan infus, nyawa korban tidak dapat tertolong. Korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.20 Wita, 10 menit setelah tiba di Puskesmas.

“Karena tensi sudah turun, sudah 60 Palpasi. Jadi tanda-tanda syok, tensi di bawah 95. Palpasi, maksudnya sistem sudah tidak dapat didengar, tinggal diraba, terus nadinya sudah dalam. Kemuadian sudah tidak ada respon sama sekali, rentan nyeri sudah tidak ada,” tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti identitas dari remaja tersebut. Namun, berdasarkan keterangan yang ada, remaja itu merupakan warga kampung baru, Desa Modayag, Kecamatan Modayag, Boltim. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini. (aah)

Exit mobile version