Benteng Otanaha merupakan objek wisata potensial di Gorontalo. Benteng ini memiliki kawasan yang strategis dan juga nilai historis yang menarik. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Gorontalo ingin mengunjungi wisata bersejarah di Benteng Otonaho ini.
Cagar budaya ini di bangun pada abad ke-15 dan terletak di Desa Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Gorontalo.
Cagar Budaya ini berdiri di bukit di sekitar danau Limboto. Ada 3 benteng di kediaman Otanaha, yaitu Otanaha, Otahiya, benteng Ulupahu. Mau tahu lebih detail seperti apa wisata benteng tersebut? Simak ulasannya di bawah ini.
Letak Benteng
Benteng ini adalah saksi sejarah Gorontalo yang masih kuat berdiri di atas bukit. situs sejarah ini berada di Desa Dembe I, kecamatan Kota Barat – Gorontalo. tempat bersejarah ini terletak tidak jauh dari Danau Limboto.
Sejak abad ke 15, situs bersejarah ini di bangun oleh Portugis sebagai perjanjian antara Raja Ilato dan Portugis untuk menghindari para perompak. Sayangnya, Portugis hanya membuat baju zirah ke dalam kerajaan Gorontalo, hal inilah yang membuat Raja mengusir Portugis dari Gorontalo.
Hal unik dari benteng ini adalah material yang di gunakan untuk membangun benteng yang terbuat dari campuran pasir, plester dan bagian putih telur Maleo. Panorama Danau Limboto juga dapat di lihat dengan jelas dari Otanaha, karena benteng ini berdiri di atas dataran tinggi. Tepatnya, itu terletak di Dembe I, Kota Barat.
Jaraknya sekitar 8 km dari pusat kota Gorontalo. Anda harus melewati 348 anak tangga untuk bisa mencapai tiga benteng ini karena posisinya yang terletak di puncak dataran tinggi.
Hamparan keindahan Danau Limboto menghadirkan panorama indah perbukitan hijau yang di sapu oleh sinar matahari. Di sini Anda akan merasakan suasana yang tenang di temani dengan hembusan angin yang bertiup sepoi-sepoi, menyejukkan pikiran dan perasaan Anda.
Rute Menuju Benteng
Benteng sejarah tersebut adalah salah satu tempat bersejarah dan obyek wisata di Provinsi Gorontalo. Perjalanan ke lokasi wisata ini dapat di mulai dari Bandar Jalaludin Isimu yang memiliki jarak sekitar 20 km. Jarak Otanaha dari pusat kota Gorontalo sendiri sekitar 8 km.
Untuk menuju ke lokasi, Anda bisa menyewa Bentor atau becak bermotor karena di sini tidak ada angkutan umum yang tersedia, waktu tempuhnya sendiri sekitar 20 menit.
Perjalanan Anda akan melewati Trans Batudaa, kecamatan Bongomeme dan distrik Batudaa. Setelah Anda melintasi perbatasan di Kabupaten Gorontalo dan juga kota Gorontalo, tepatnya di Desa Dembe I, maka di sisi kanan jalan akan terlihat pintu bertuliskan ‘Benteng Otanaha’.
Untuk bisa masuk ke benteng ini, Anda hanya cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp. 2.000,00 per orangnya. Murah sekali bukan?
Daftar Hotel di Manado yang Cocok untuk Kamu Booking
Sejarah Benteng Otanaha
Benteng ini menjadi saksi sejarah sejarah orang-orang heroik Gorontalo di masa abad pertengahan. Benteng ini bukan hanya mengisahkan sejarah tetapi juga keunikan landscapenya, patut untuk Anda coba kunjungi.
Tujuan awal didirikannya benteng ini adalah sebagai pertahanan dan keamanan bangsa dari serangan. Menurut beberapa sumber sejarah, benteng ini hanya di bangun dari campuran pasir dan batu gamping. sementara perekatnya berasal dari telur Maleo.
Benteng ini sebenarnya memiliki tiga nama di tiga benteng, yaitu Ulupahu, Otahiya, dan Otanaha.
Benteng ini di kelilingi oleh pepohonan hijau dan area perbukitan. Menurut sejarah, pada abad ke-15, pelaut Portugis berhenti di Kota Barat, Gorontalo karena cuaca buruk dan adanya ancaman bajak laut, serta kekurangan makanan.
Pelaut ini menawarkan raja Gorontalo untuk membangun tiga benteng di puncak Bukit Dembe untuk melindungi daerah tersebut. Raja Gorontalo yang bernama Ilato memiliki dua anak perempuan bernama Ndoba dan Tiliaya, dan seorang putra bernama Naha.
Tempat Wisata di Palu yang Kekinian dan Menarik Perhatian
Keren Kan Sejarahnya?
Setelah pembangunan benteng tersebut, putri-putri Gorontalo menemukan bahwa Portugis menyalahgunakan kebaikan kerajaan sebagai alat untuk mengusir musuh bajak laut mereka. Kemudian, orang-orang Gorontalo kembali mengusir Portugis keluar dari kerajaan mereka.
Ketika Naha menggantikan ayahnya dan menjadi Raja Gorontalo, ada perang dari Hemuto, pemimpin transmigran di wilayah utara. Pada tahun 1585, Naha secara tidak sengaja menemukan benteng tersebut dan menggunakannya sebagai tempat berlindung bagi istrinya, Ohihiya, dan dua putra mereka Paha dan Limonu. S
Selama perang, Naha dan Paha di bunuh oleh Hemuto. Kemudian, Limonu melakukan pembalasan dan membunuh Hemuto. Nama tiga benteng yang di gunakan selama perang di berikan berdasarkan pada keluarga Naha.
Nama benteng pertama Otanaha dari Ota berarti benteng dan Naha adalah orang yang menemukan benteng itu. Benteng kedua bernama Otahiya dari kata Hiya, kepanjangan dari Ohihiya istri Raja Naha. Sementara benteng ketiga bernama Uwole yang berarti benteng Pahu Naha’s son anak raja Naha.
BACA JUGA: 10 Tempat Wisata di Gorontalo yang Hits dan Jadi Andalan Serambi Madinah
Menjelajahi Benteng
Benteng ini adalah objek wisata yang unik karena di bangun pada tahun 1522 tetapi sampai sekarang benteng ini masih kokoh berdiri. Benteng ini juga sering di jadikan sarang burung Maleo. Burung Maleo adalah salah satu hewan unik di Sulawesi khususnya di Provinsi Gorontalo.
Selain terkenal di daerah setempat, objek wisata Benteng bersejarah ini juga terkenal di tingkat internasional. Hal ini terbukti karena ada banyak turis yang pergi ke benteng ini untuk melihat dan mengetahui sejarah benteng ini yang sebenarnya.
BACA JUGA: Tempat Wisata Gorontalo yang paling Populer di Kunjungi
Benteng terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
Benteng Otanaha
Ota adalah benteng. Naha adalah orang yang menemukan benteng ini (Son of Ilato King). Jadi Otanaha berarti benteng yang di temukan oleh Naha.
Benteng Otahiya
Ota adalah benteng. Hiya berasal dari kata-kata ohihiya, istri Naha.
Benteng Ulupahu
Ulu berasal dari bangsal Uwole itu berarti milik Pahu atau putra Naha. Jadi, Ulupahu berarti benteng Pahu, Naha son.
Dari benteng ini pula Anda bisa melihat panorama yang indah seperti Danau Limboto dan Kota Gorontalo. Benteng tersebut memiliki empat tempat transit dan 348 tangga ke lokasi benteng. Tangga untuk setiap transit sangat berbeda. Dari gerbang ke transit pertama memiliki 52 tangga, untuk transit kedua memiliki 83 tangga, untuk transit ketiga memiliki 53 tangga. Transit keempat memiliki 89 tangga dan untuk pergi ke area benteng memiliki 71 tangga .
Tetapi jika Anda merasa takut atau malas untuk menggunakan tangga sebanyak itu, jangan khawatir! Karena di Benteng ini ada cara lain untuk pergi di atas Benteng ini. ya, Anda bisa menggunakan bentor atau sepeda motor untuk pergi ke atas Otanaha itu sendiri.
Di Otanaha juga memiliki tempat istirahat seperti gazebo sehingga Anda bisa duduk di sana dan menikmati panorama yang indah jika Anda lelah melakukan perjalanan naik tangga. Anda penasaran dengan Benteng bersejarah ini? Segera kunjungi tempwt wisata ini untuk menikmati keindahannya dan mengetahui sejarah peradaban masyarakat Gorontalo.(rhp)
Artikel Terkait:
- Sejarah Kerajaan Bintauna dan Susunan Nama Raja
- Sejarah Mokapog dan Susunan Kerajaannya
- Sejarah Kotamobagu Ke 111 Tahun, Pusat Penyatuan Etnik Utama 4 Kerajaan
- Sejarah Kerajaan Kaidipang dan Susunan Nama Raja Serta Keturunannya
- Pulau Saronde Memang Selalu Jadi Rujukan Akhir Pekan