Waktu.news | Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengusulkan bagi pakai data registrasi sosial dan ekonomi dapat dilakukan secara otomatis, termasuk pemutakhiran data. Pihaknya juga mengatakan bps terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan pelaksanaan reses.
Pada tanggal 15 Oktober 2022, Badan Pusat Statistik akan melakukan agenda nasional yakni pendataan awal registrasi sosial ekonomi atau Regsosek di seluruh Indonesia.
Regsosek merupakan pendataan seluruh penduduk yang mencakup seluruh profil dan kondisi sosial ekonomi.
Transformasi data menuju Regsosek merupakan upaya perubahan penyediaan data sosial ekonomi yang bersifat sektorat menjadi data yang terintegrasi dan akurat.
Data Regsosek bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang. Pemahaman akan potensi pemanfaatan data integrasi, sistem pendataan dan pengelolaan data hasil Regsosek perlu terus menerus ditingkatkan oleh BPS. Hal tersebut untuk mewujudkan satu data Indonesia.
Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan, hingga saat ini BPS terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan pelaksanaan Regsosek nantinya seperti koordinasi dengan provinsi dan juga Kabupaten kota.
Progres persiapan yang sudah dilakukan oleh BPS sebelum masuk ke tanggal 15 Oktober, tinggal 5 hari lagi kita melakukan pendataan. Hal yang kami sudah lakukan adalah melakukan koordinasi dengan komite 4 DPD RI untuk meminta dukungan kepada seluruh wakil dari daerah mengkomunikasikan kegiatan pendataan ini di setiap provinsi juga dengan komisi 11 DPR RI, pihaknya sudah melakukan komunikasi untuk memberikan penguatan dan masukan terkait dengan persiapan juga rapat teknis secara nasional di pusat, provinsi dan Kabupaten kota yang melibatkan seluruh OPD. Hal ini dimaksudkan agar setiap daerah di Indonesia ini memiliki pandangan yang sama, wawasan yang sama akan pentingnya Regsosek dilakukan di tahun 2022.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyebutkan Regsosek menjadi sistem yang sangat penting untuk dikembangkan saat ini, mengingat tahun 2022 menjadi tahun yang difokuskan untuk penguatan ekosistem data nasional dan untuk mewujudkan Indonesia terkoneksi makin digital, makin maju.
Tahun 2022, fokus untuk penguatan ekosistem data nasional. Dilanjutkan di tahun selanjutnya dengan perluasan inter operabilitas dan rintisan satu data Indonesia sebagai tumpuan agenda strategis nasional kita. sehingga pada tahun 2024, satu data Indonesia diharapkan dapat menjadi acuan perencanaan kita,” pungkanya. (rhp)
Kominfo: Sumber Data Registrasi SIM Prabayar Bocor Bukan dari Kami
