Waktu.news | Pada debat terakhir Capres 2024, suasana semakin hangat dengan setuju-setujuan yang terjadi antara Prabowo Subianto (Calon Presiden Nomor Urut 2) dan Anies Baswedan (Calon Presiden Nomor Urut 1). Bukan sekadar formalitas, Prabowo berkali-kali menyatakan dukungannya terhadap gagasan-gagasan Anies yang dirasa sangat relevan.
Prabowo tak segan-segan menyampaikan persetujuannya terhadap wawasan Anies terkait pentingnya memberi ruang luas bagi budayawan untuk berekspresi dan merawat warisan budaya bangsa. Dengan penuh antusias, Prabowo menyatakan, “Saya bisa menerima, saya juga setuju itu, kalau saya jadi presiden saya akan memikirkan Kementerian Kebudayaan. Kalau ide yang baik dari mana pun saya bisa terima dan saya dukung.”
Pertemuan pemikiran keduanya tidak hanya terbatas pada kebudayaan. Prabowo juga memberikan dukungan penuh terhadap visi Anies mengenai perbaikan sistem pendidikan di Indonesia. Prabowo melihatnya sebagai investasi, bukan sekadar biaya. “Secara garis besar, secara objektif saya menilai jawaban-jawaban Pak Anies baik, bagus, relevan, saya banyak setuju dengan jawaban tersebut,” ungkap Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo tak hanya setuju dengan pemikiran Anies terkait pendidikan, tetapi juga mendukungnya dalam pengembangan teknologi di sekolah-sekolah. Bahkan, khususnya bagi penyandang disabilitas, Prabowo menyatakan dukungan penuh. “Sangat relevan, saya juga sependapat. Tetapi memang sekali lagi pemerintah harus lebih proaktif, investasi di sekolah-sekolah khusus untuk mereka dan mencoba teknologi-teknologi khusus. Sekarang sudah banyak terobosan dalam teknologi untuk membantu kaum disabilitas,” tegas Prabowo.
Pertukaran pandangan positif antara Prabowo dan Anies menciptakan aura harmoni di panggung debat, menggambarkan sinergi antara dua pemimpin potensial yang berkomitmen untuk membawa perubahan positif ke Indonesia. (rhp)
