Dari Jala ke Bripda: Kisah Inspiratif Anak Nelayan Boltim yang Menjadi Polisi
WAKTU.news – Kusay Daumpung, anak nelayan di ujung timur Totabuan, Sulawesi Utara membuat bangga kedua orang tua dan keluarganya. Cita-citanya menjadi anggota Polisi akhirnya terwujud.
Anak seorang nelayan asal Desa Loyow, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur ini, resmi dilantik sebagai Bhayangkara Negara, dengan pangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda), Kamis (6/7/2023).
Remaja kelahiran 10 Februari 2003 itu dilantik bersama 151 (152) siswa lainnya oleh Wakapolda Sulut Brigjen Pol Jan de Fretes saat upacara Penutupan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Gelombang I Tahun Anggaran 2023, di Lapangan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulut, Karombasan, Manado.
Kusay Daumpung merupakan anak ketiga dari empat bersauda. Ayahnya, seorang nelayan bernama Ulan Daumpung. Sedangakan ibunya, Naning Mamonto hanyalah seorang ibu rumah tangga.
Saat dihampiri orang tua dan keluarganya, Kusay Daumpung langsung memeluk erat ibunya dengan berlinang air mata. Ia lalu bersujud di kaki sang ibu sebagai wujud bakti dan terima kasih atas doa restu.
Keluarga pun ikut terharu menyaksikan momen tersebut. Mereka turut mengucapkan rasa syukur dan bangga, karena anak seorang nelayan juga mampu mewujudkan cita-citanya meski dengan segala keterbatasan.
“Alhamdulillah, puji syukur, adik kami anak seorang nelayan jadi seorang Polisi,” kata Yoan Daumpung, kakak pertama Kusay Daumpung.
Lebih lanjut Yoan mengatakan, keluarganya tidak menyangka adiknya bisa lulus dan sekarang resmi menjadi abdi Negara.
Pasalnya, awal Kusay Daumpung mendaftar untuk menjadi polisi itu tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.
“Sejak awal mendaftar Kusay tidak pernah bercerita. Orang tua saja tahu dia hanya pergi melaut. Baru setelah lulus berkas, kemudian dia menyampaikan. Pa, Ma saya lulus berkas pemerimaan anggota polisi,” tutur Yoan.
Selama proses pendaftaran di Polres Boltim hingga mengikuti tahapan seleksi di Polda Sulut, tak banyak yang tahu jika adiknya sedang berjuang mewujudkan cita-citanya.
Berkat doa, motivasi keluarga dan kegigihannya, kata Yoan, Kusay akhirnya bisa lulus hingga menyelesaikan pendidikan bintara polri.
“Ditengah proses Kusay ikut seleksi saja, itu tidak banyak yang tahu. Hanya keluarga terdekat saja,” ungkapnya.
Ditempat sama, ayah Kusay, Ulan Daumpung mengungkapkan rasa syukur karena anaknya bisa menjadi polisi.
Awalnya, ia pesimis ketika Kusay mendaftar masuk polisi. Di dalam benaknya menadi polisi itu harus punya banyak uang. Namun, saat lulus dan melihat anaknya kini memakai seragam coklat, uang menurutnya ternyata bukalah jaminan seseorang bisa menjadi seorang polisi.
“Alhamdulillah, ternyata masyarakat kecil seperti kami ini dapat merasakan kesempatan, punya anak bisa jadi polisi,” ungkapnya.
Ulan pun berharap, anaknya kelak bisa menjadi orang yang sukses dan bisa menegakkan kebenaran ketika bertugas.
“Harapan saya dan keluarga, semoga anak kami akan terus dalam lindungan Tuhan, Allah Subhanahu wa ta’ala dalam bertugas,” tambahnya. (aah)
- Langgar Perjanjian, Dinas Perikanan Boltim Tarik Satu Unit Bantuan Perahu Kelompok Nelayan
- Menteri KKP Dorong Penguatan Distribusi BBM Ke Nelayan
- Kini Akses BBM Bersubsidi Nelayan Dimudahkan KKP