Tutuyan – Komisi Pemilihan Umum Daerah Bolaang Mongondow Timur yang dipimpin oleh Sam Sachrul Mamonto S.sos, menepatapkan Sehan Salim Landjar SH, sebagai kepala daerah pilihan rakyat pertama, pada Jumat (13/7/2010), sebelas tahun lalu.
Penetapan ini disebutkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fuad Landjar SH, pada rapat paripurna dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-13 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Rabu (21/7/2021), kemarin.
Sehan Salim Landjar yang kala itu berpasangan dengan Medy Lensun, kemudian dilantik oleh Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Hary Sarundajang sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bolaang Mongdow Timur pada tanggal 4 Oktober tahun 2010, bertempat di gedung auditorium pemerintah setempat.
“Seiring berjalannya waktu, roda pemerintahan terus bergerak cepat. Dalam satu periode kepemimpinan, pembangunan di segala aspek dapat dilaksanakan dengan baik,” sebut Fuad Landjar.
Perkembangan sektor fisik maupun non fisik telah membuktikan pembangunan berhubungan langsung dengan kepentingan rakyat. Berbagai prestasi diraih oleh pemerintahan Sehan dan Medy saat itu, mengantarkan Boltim ditahun 2013 mampu meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian pertama dan disusul lagi pada 2014 mendapat predikat yang sama untuk kedua kalinya.
“Tanggal 5 Oktober 2015 dikeluarkanlah surat Gubernur Sulawesi Utara ihwal pengangkatan Muhammad Mokoginta sebagai Pj Bupati Boltim, dalam melanjutkan roda pemerintahan serta melaksanakan Pilkada yang kedua,” ucap Fuad.
Hasil dari Pilkada tersebut, kata Fuad, akhirnya KPU Boltim menetapkan Sehan Landjar dan Rusdi Gumalangit sebagai bupati dan wakil bupati terpilih poriode 2016-2021 yang dilantik oleh Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey pada 17 Februari 2016.
“Kemudian, berdasarkan SK Mendagri Nomor 131.71-374 tahun 2021. Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, resmi melantik Sam Sachrul Mamonto dan Oskar Manoppo,” tambah Ketua DPRD Boltim, Fuad Landjar.
Selang tiga bulan setelah di lantik pada 26 Februari 2021, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur kembali meraih opini WTP oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia untuk ke delapan kaliannya.
Untuk diketahui, secara geografis wilayah Boltim memiliki luas kurang lebih 910,176 km² atau 5,95 persen dari luas wilayah Sulawesi Utara.
Boltim sendiri, terbagi atas wilayah pegunungan dan pesisir dengan jumlah 81 desa tersebar di tujuh kecamatan yaitu, Kecamatan Kotabunan, Tutuyan, Nuangan, Modayag, Modayag Barat, Moaat dan Motongkad. (aah)