
Warga Dusun I Desa Loyow, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), mengeluhkan tidak pernah lagi mendapatkan suplai air bersih dari jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) IKK Nuangan. Kondisi ini sudah berlangsung lebih dari dua tahun sejak proyek SPAM dibangun.
Warga menyebut persoalan tersebut sudah lama disampaikan ke pemerintah desa. Bahkan sebagian Dusun II dan III pun mengalami hal serupa. Namun hingga kini, belum ada langkah nyata dari Penjabat (Pj) Sangadi (kepala desa) untuk mengatasinya.
“Sangadi cuma diam,” kata Salah satu warga Dusun I, Sabri Mamonto, kepada wartawan belum lama ini.
Menurut Sabri, aliran air dari SPAM sempat berjalan saat sangadi sebelumnya, namun tidak bertahan lama sebelum akhirnya macet total. Ia pun menilai persoalan ini bukan sekadar teknis, tetapi juga ada dugaan pengelolaan yang tidak benar dari pihak tertentu.
“Mereka (oknum) ini main kotor. Tujuan saya ini kepentingan masyarakat. Bukan cuma masyarakat Desa Loyow, Iyok pun begitu, juga tidak lajan air ‘curah’ (SPAM) ini, sampai sekarang,” ungkapnya.
Sabri menjelaskan, jalur air dari SPAM sejatinya mengalir dari pusat mata air ke bak penampungan sebelum ke rumah warga. Namun alirannya tidak merata, bahkan ada wilayah yang tidak teraliri sama sekali.
“Kalau malam kencang sekali sampai terbuang-buang itu di wilayah atas (sebagian dusun III dan dusun II), tapi kenapa air tidak sampai sini (dusun I), apa kendalanya. Di komplek lorong situ (dusun III) tidak ada, apa lagi di sini,” tanya Sabri.
Sabri mengaku kecewa karena persoalan ini belum mendapat perhatian serius. Ia menilai, air bersih adalah kebutuhan pokok yang seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah desa.
“Yang paling utama bukan mau menuntut apa, cuma terutama air ini. Karena air ini, orang meninggal kasih mandi dengan air, orang hidup mandi dengan air. Kan tidak mungkin mencelupkan di air asin (air laut),” ujarnya.
Sabri menambahkan, sebagian besar warga Desa Loyow merupakan masyarakat kurang mampu yang sangat bergantung pada pasokan air SPAM.
“Karena di Loyow ini mayoritas orang tidak mampu. Yang mampu, cuma diam, karena ada PDAM, tapi, kasihan yang lain-lain ini. Banyak pengeluhan masyarakat, tapi pemerintah desa tidak menghiraukan pengeluhan masyarakat,” tutur Sabri.

Pj Sangadi Sebut Kewenangan Ada di UPTD SPAM
Dikonfirmasi terpisah, Penjabat (Pj) Sangadi Desa Loyow, Hapit Kadengkang, membenarkan tak menampik adanya keluhan warga terkait suplai air dari SPAM IKK Nuangan. Ia menjelaskan bahwa persoalan tersebut bukan kewenangan pemerintah desa karena jaringan pipa merupakan aset daerah yang dikelola oleh UPTD SPAM Boltim.
“Kalau saya, saya sudah hubungi Pak Winan (Kepala UPTD SPAM Boltim), jawaban Winan sedang menunggu pipa, kayaknya dalam waktu dekat ini. Saya juga tidak bisa menganggarkan pipa itu, karena itu aset daerah,” kata Hapit, kamis (23/10) malam.
Hapit menambahkan, pemerintah desa sudah beberapa kali menyampaikan persoalan ini ke pihak UPTD, namun belum ada tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah di lapangan..
“Itu yang saya anunya, ketika kerjanya UPTD, akhirnya Sangadi yang kena. Sementara saya sudah sering sampaikan ke UPTD. Saya bilang ke UPTD tolong seriusi, kalaupun ada kendala apa nanti, kami kan sudah mencoba pakai pipa yang apa, cuma kan UPTD-nya yang kayaknya saya bilang ini alasan Can (petugas UPTD) ini apa. Can ini, seharusnya dia bilang, karena di air ini memang tidak mampu, karena ada apa, harus dia buka-bukaan, jangan saling mempersalahkan,” jelas Hapit.
Lebih lanjut, Hapit mengaku sempat berkoordinasi langsung dengan petugas UPTD di lapangan.
“Can ini juga di UPTD. Saya sudah sempat telepon. Can anda bilang hari itu cuma ganti sekian pipa, begitu di ganti mana? Air tidak jalan. Bahkan di saya situ, walaupun Sangadi saya juga bayar pemasangan. Dan, ketika di pasang cuma berapa hari jalan, kemudian sampai sekarang tidak pernah jalan juga,” tambah Hapit. (aah)
- Pembangunan SPAM Lolak: Upaya Pemerintah Tingkatkan Akses Air Bersih
- Segini Anggaran UPTD SPAM Boltim Tahun 2023
- UPTD SPAM Boltim All Out Tangani Pipa Air Yang Rusak, Target Awal Agustus Tuntas