Enea Bastianini Pantaskan Diri Memulai Kelas MotoGp, ‘Tidak Ada Tekanan’
Waktu.news | Kelas utama MotoGp selalu kehadiran dari juara Moto2 setiap musimnya. Enea Bastianini contohnya, ia akan memulai debut bersama Avintia pada musim 2021 ini. Ia pun mantap mengatakan bahwa tidak ada tekanan dalam dirinya.
Enea Bastianini
Enea Bastianini memulai kariernya dari Moto3 dengan menunggangi KTM pada tahun 2014. Perjalanannya cukup panjang hingga ia berhasil menjuarai kelas Moto2 dengan raihan 205 poin.
Pembalap berusia 23 tahun itu pun dipromosikan ke kelas utama dan mendapatkan impiannya, yakni menunggangi Ducati. Bastianini resmi bergabung dengan Avintia Esponsorama Racing, satu tim dengan Luca Marini.
Bastianini pastikan ‘tidak ada tekanan’ dalam dirinya
Rookie Alex Marquez dapat kita akui menjalani karier yang bagus di kelas utama MotoGp. Walau ia finish di posisi 14 klasemen, Marquez pernah mampu meraih podium, dan kerap kali bersaing di posisi terdepan.
Catatan bagus ini ditanyakan kepada Bastianini, apakah ia akan mengalami tekanan terhadap itu?
Enea Bastianini pun mengatakan jika setiap pembalap itu memiliki keunikan. Ia memang mengharapkan hasil bagus pada awal musimnya menjajaki kelas MotoGp, tetapi ia masih perlu beradaptasi, sehingga membutuhkan waktu lebih lama atau kurang dari itu.
Ia hanya ingin bersenang-senang dan berharap hasil bagus akan tiba, jika Bastianini tidak mendapatkannya pada tahun pertama, ia akan mengupayakan lebih pada tahun berikutnya dengan belajar dari kekurangan dan memahami apa yang harus dilakukan.
Persaingan MotoGp tidak hanya satu atau dua pembalap saja
Musim 2020 telah menjadi saksi bahwa setiap pembalap silih berganti meraih podium pertama. Bahkan sang juara Joan Mir hanya beberapa kali menjadi pemenang balapan.
Sebab, perkembangan MotoGp saat ini mulai meratakan setiap pembalap. Tidak hanya bersaing dengan satu atau dua pembalap saja, tetapi akan bersaing dengan 12 pembalap untuk menang.
Bastianini mengakui, jika kemenangan dapat diwujudkan dengan pemilihan ban yang tepat dan bagaimana pembalap dapat mendekati timnya dengan baik.
Itu pun menghantarkannya kepada rekan satu timnya Luca Marini, dengan harapan dapat bersaing di antar mereka berdua, untuk membuat perbedaan.
Marini pun merasakan hal sama, ia sulit mengatakan bahwa MotoGp akan kembali menghadirkan persaingan bersejarah.
Tetapi itu bisa saja terjadi pada masa depan, ketika hanya ada pertarungan kuat antara ia dan Bastianini saja, itu akan menyenangkan baginya.
Enea Bastianini belajar ‘cara agar tidak jatuh’ dari Alex Marquez
Pria berkebangsaan Italia ini telah berhasil menyelamatkan dirinya dari tabrakan, seperti yang dilakukan oleh Alex Marquez dengan sikunya. Ia pun ditanya bagaimana caranya?
Bastianini mengungkapkan ia belajar dari Marquez untuk melakukannya. Ia memulainya dengan menggunakan motor yang lebih kecil, hingga dapat merasakannya di Moto2.
Tidak mudah bagi dirinya, ia telah mengalami hasil yang buruk dan juga beberapa dapat berfungsi dengan baik. Intinya, ia melakukannya dengan motor yang lebih kecil, melakukan gerakan tertentu di gym, dan trik kecil lainnya.
Bagaimana Enea Bastianini akan memulai MotoGp?
Ia menyadari, jika banyak yang berbeda dengan Moto2, seperti lebih banyak barang elektronik, garasi yang akan dipelajari lebih banyak, dan selalu mendengarkan kepala kru yang telah memiliki banyak pengalaman, yang akan menjadi awal baginya untuk memulai MotoGp.
Namun yang pasti, ia akan berusaha semaksimal mungkin, karena menunggangi Ducati merupakan impiannya sejak kecil.
Lantas, apakah ia berhasil menjadi pesaing baru? atau masih perlu menjalani proses yang panjang? Kita tunggu saja kejutannya.(rhp)