Fabio Quartararo Bikin Kejutan di Le Mans, Tapi Mesin Yamaha Masih Perlu Pembuktian
Fabio Quartararo kembali bikin publik Le Mans terkejut setelah mencetak pole position kedua beruntun lewat catatan waktu 1:29.324 di sesi kualifikasi Q2. Catatan itu tak hanya mengantarnya ke posisi start terdepan, tapi juga jadi waktu tercepat sejauh ini di sirkuit legendaris Prancis tersebut.
Namun, dalam balapan sprint 13 lap, rider berusia 26 tahun itu gagal pertahankan posisi teratas. Setelah 4 lap, ia disalip Marc Marquez dan kemudian Alex Marquez. Harapan podium di kandang sendiri pupus usai disalip Fermin Aldeguer menjelang finis. Akhirnya, Quartararo finis keempat, tertinggal 2,8 detik dari Marquez.
Performa Yamaha M1 Jadi Sorotan Utama
Bukan Salah Rider, Tapi Motor Belum Kompetitif
Tim Yamaha menyadari, performa M1 masih belum bisa bersaing di level teratas. Alex Rins yang juga membela tim ini hanya mampu finis di posisi ke-8. Menurut Direktur Motorsport Yamaha, Paolo Pavesio, timnya kini fokus penuh pada pengembangan motor baru dengan mesin V4.
Yamaha Fokus Kembangkan Mesin V4: Kapan Debutnya?
Proyek V4: Motor Baru, Tantangan Baru
Paolo Pavesio menjelaskan bahwa proyek V4 bukan sekadar soal mesin. Mereka sedang membangun motor benar-benar baru, dari nol.
“Kita tidak hanya bikin ulang mesin, tapi menyusun paket motor balap yang siap tempur. Setelah fungsional, kita lanjut ke penyetelan balapan. Saat itu tercapai, barulah kita mulai uji coba internal dengan motor baru,” jelas Pavesio.
Advertisement
Target Wildcard Sebelum Libur Musim Panas
Yamaha berharap bisa debut motor V4 lewat wildcard secepat mungkin di musim ini, meski Pavesio menegaskan bahwa motor tersebut belum akan turun balapan sebelum libur musim panas. Harapannya, setelah liburan, pengujian bisa dilanjutkan dalam race weekend.
Tim Tes Yamaha: Kombinasi Senior & Muda
Tiga Nama Kunci: Augusto, Crutchlow & Dovizioso
Dengan Miguel Oliveira kembali balapan, posisi tes rider akan kembali diisi oleh Augusto Fernandez. Ia jadi kunci penting dalam pengembangan V4 Yamaha, bersama Cal Crutchlow dan Andrea Dovizioso.
“Augusto kami anggap sebagai pembalap kelima pabrikan. Kami ingin tetap bekerja dengannya hingga setelah 2025, sebagai test rider dan cadangan,” kata Pavesio.
Soal Konsesi dan Wildcard: Apa Strategi Yamaha?
Target: Tinggalkan Konsesi, Kurangi Wildcard
Secara matematis, Yamaha berpotensi naik level konsesi jika hasil apik terus berlanjut seperti di Jerez (Quartararo finis P2). Implikasinya, jumlah wildcard bisa berkurang dari 6 jadi hanya 3.
Tapi Pavesio tak mempermasalahkan itu:
“Saya justru senang jika kami bisa keluar dari sistem konsesi. Itu artinya motor kami sudah kompetitif,” ujarnya.
Kesimpulan: Yamaha Serius Bangkit, Tapi Butuh Waktu
Fabio Quartararo sudah membuktikan potensinya di Le Mans, tapi jelas terlihat Yamaha masih butuh kerja keras untuk bawa M1 dan mesin V4 ke level tertinggi. Dengan kombinasi pembalap berpengalaman dan muda, ditambah strategi wildcard yang tepat, tim pabrikan Jepang ini berambisi kembali bersinar pasca libur musim panas.
FAQ Seputar Fabio Quartararo dan Mesin V4 Yamaha
Q: Apakah Fabio Quartararo menang di Le Mans?
A: Tidak. Ia finis keempat di sprint race setelah start dari pole.
Q: Apa masalah utama Yamaha saat ini?
A: Motor M1 masih belum cukup kompetitif dibandingkan rival.
Q: Kapan mesin V4 Yamaha akan debut?
A: Paling cepat setelah libur musim panas 2025.
Q: Siapa saja pembalap tes Yamaha?
A: Augusto Fernandez, Cal Crutchlow, dan Andrea Dovizioso.
- Apple Intelligence: Revolusi AI Terintegrasi di Ekosistem Apple
- Hasil Sprint MotoGP Prancis 2025: Marc Marquez Kembali Puncaki Klasemen!
- Quartararo Kuasai Kualifikasi MotoGP Spanyol 2025