Waktu.news | Kementerian Kesehatan segera mendatangkan anti dot atau obat penawar untuk penanganan anak yang mengalami gagal ginjal akut. Kemenkes datangkan penawar dari Singapura dan Australia.
Juru bicara Kementerian Kesehatan, Muhammad Syahril memberikan keterangan pers secara daring pada selasa (25/10/02), perkembangan gagal ginjal akut yang terjadi di Indonesia.
Per tanggal 24 Oktober ditemukan sebanyak 255 kasus yang berasal dari 26 provinsi dengan korban meninggal sebanyak 143 orang.
Merespon hal tersebut, penyelidikan epidemiologi dilakukan dengan melakukan penyusuran ke rumah masing-masing korban dan mencari riwayat penyakit atau obat-obatan yang dikonsumsi sebelumnya oleh korban.
Sejalan dengan itu, pemerintah juga telah mendatangkan obat penawar yang disebut anti dot Fomepizole untuk para pasien yang telah dirawat dan yang telah masuk ke dalam kasus gagal ginjal akut.
Obat ini dibeli dan didatangkan langsung dari Singapura dan Australia. Selanjutnya, pemerintah berencana mendatangkan ratusan obat lagi dari Jepang dan Amerika Serikat.
Obat tersebut akan segera didistribusikan ke seluruh rumah sakit rujukan yang tersebar di seluruh Indonesia dan akan diberikan secara gratis ke seluruh pasien gagal ginjal akut.
Sejauh ini, penggunaan Fomepizole terbilang efektif bagi para pasien. 10 dari 11 pasien gagal ginjal akut yang dirawat di RSCM telah diberikan Fomepizole dan terus mengalami pemulihan secara klinis dan dari hasil pemeriksaan laboratorium, 10 anak tersebut sudah tidak terdeteksi lagi.
Kementerian kesehatan telah bergerak cepat merespon cepat dan melakukan surveillance atau penyelidikan dan terus melakukan penelitian-penelitian untuk mencari sebab-sebab terjadinya gagal ginjal akut.
Pihkanya sudah meningkatkan kasus yang disebabkan oleh infeksi dehidrasi berat, perdarahan berat, termasuk keracunan makanan, minuman dan dengan upaya itu, Kementerian Kesehatan telah menjurus kepada salah satu penyebab yaitu adanya keracunan atau intoksikasi obat,” jealsnya. (rhp)
Terkait Gagal Ginjal Akut, BPOM Akan Pidanakan 2 Industri Farmasi